Ali Ngabalin: Penjajakan Kerja Sama RI-Jepang di Natuna Bukan Upaya Halau Klaim China
Ali mengatakan penjajakan kerjasama tersebut merupakan strategi pemerintah untuk jemput bola terhadap investasi
Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyatakan penjajakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Jepang di bidang perikanan di Natuna, bukan upaya menghalau klaim China.
Ali mengatakan penjajakan kerjasama tersebut merupakan strategi pemerintah untuk jemput bola terhadap investasi di Indonesia atau Foreign Direct Investment (FDI).
"Tidak. Kalau Indonesia itu terbuka untuk seluruh dunia. Negara Indonesia kan bebas aktif. Sepanjang dalam wilayah kedaulatan di Republik Indonesia dan negara mana saja yang mau bekerja sama dengan Indonesia dan mengakui wilayah kedaulatan Republik Indonesia, presiden mengatakan, dengan strategi baru yang tadi saya sebut, Foreign Direct Investment," kata Ali usai diskusi di kawasan Menteng Jakarta Pusat pada Minggu (12/1/2020).
Ia pun mengatakan, terkait strategi jemput bola investasi tersebut, Ali juga mengatakan Pemerintah Indonesia terbuka dengan negara manapun selama memenuhi syarat, termasuk dengan China.
"Tentu kita tunggu lagi habis Jepang mana lagi. China monggo, tidak ada masalah," kata Ali.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Jepang, Motegi Toshimitsu di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (10/1/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi oleh sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju, diantaranya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Pertemuan kali ini disebut sebagai kunjungan Motegi Toshimitsu pertama ke Indonesia sebagai Menteri Luar Negeri.
Mengawali pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada Motegi Toshimitsu atas jabatan barunya sebagai Menteri Luar Negeri Jepang.
"Selamat datang di Jakarta dan selamat atas tugas baru sebagai Menteri Luar Negeri," ujar Jokowi mengawali pertemuan tersebut dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi juga menyampaikan bahwa dengan latar belakang ekonomi yang dimiliki oleh Motegi Toshimitsu, diharapkan Jepang dapat memberikan perhatian lebih terhadap diplomasi ekonomi.
"Sebagai Menteri Luar Negeri dengan latar belakang ekonomi pasti akan memberikan banyak perhatian pada diplomasi ekonomi," sambungnya.
Jokowi menyampaikan bahwa Jepang merupakan salah satu mitra utama Indonesia.
Selain itu, Jokowi juga menyebut bahwa masalah investasi menjadi prioritas dalam hubungan kerja sama antara Jepang dan Indonesia.
Oleh karenanya, dalam pertemuannya dengan Motegi Toshimitsu pagi ini, Jokowi berkeinginan untuk mengajak Jepang melakukan investasi di Natuna.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.