Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringati HUT Ke-54 Tritura, Laskar Angkatan 66 Sampaikan 5 Poin Aspirasi kepada Jokowi

Pertama, mendorong pemerintah untuk lebih cepat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa khususnya menyangkut sistem ekonomi rakyat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Peringati HUT Ke-54 Tritura, Laskar Angkatan 66 Sampaikan 5 Poin Aspirasi kepada Jokowi
HO/Tribunnews.com
Djoko Santoso, Fahmi Idris dan Max Sopacua. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Laskar Ampera Arief Rahman Hakim Angkatan 66, Max Sopacua mengajukan lima butir aspirasi kepada Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Aspirasi itu disampaikan secara lantang oleh Max Sopacua dalam acara Ulang Tahun ke-54 Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2020).

Pertama, mendorong pemerintah untuk lebih cepat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa khususnya menyangkut sistem ekonomi rakyat.

Kedua, mendorong pemerintah dalam menuntaskan isu-isu terhadap berkembangnya PKI di Tanah Air.

Ketiga, mendukung pemerintah untuk memerangi dan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya.

Keempat, mendukung pemerintah untuk lebih serius menyelesaikan persoalan kedaulatan bangsa dan negara yang terusik karena intervensi negara lain.

Kelima, mendoakan agar semua yang dilakukan pemerintah pimpinan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma'ruf Amin demi kesejahteraan bangsa dan negara diridai oleh Yang Maha Kuasa.

Baca: 23 Menteri Jokowi Belum Laporkan Harta Kekayaan ke KPK

BERITA TERKAIT

Ulang tahun Tritura dihadiri sejumlah tokoh di antaranya Ketua Majelis Tinggi DPP Laskar Ampera Arief Rahman Hakim, Fahmi Idris, mantan Panglima TNI Jenderal (Pur) Djoko Santoso, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Mayjen (Pur) Prijanto dan mantan Ketua Fraksi ABRI Laksda Darmansyah.

Dalam ulang tahun Tritura itu juga tampil penyair Taufiq Ismail yang merekam aksi mahasiswa pada tahun 66 dalam kumpulan puisinya Tirani dan Benteng.

Taufiq Ismail juga tampil membacakan dua puisinya yang salah di antaranya menggambarkan tentang pemakaman pahlawan mahasiswa Arief Rahman Hakim laiknya pemakaman seorang Sultan.

"Saya sering melihat Arief Rahman Hakim lewat di depan asrama mahasiswa tempat saya mampir ketika berkunjung ke teman saya tetapi sayangnya saya tidak sempat berkenalan," kata Taufiq Ismail yang saat itu sudah lulus dari kedokteran hewan IPB.

Fahmi Idris, Djoko Santoso, Prijanto, Darmansyah dan juga Sekjen DPP Laskar Amprera Arief Rahman Hakim, Deddy Baadilla, sependapat bahwa semangat dan ruh Tritura masih relevan dengan kondisi saat ini.

"Soal ekonomi dan ketidakadilan serta kemiskinan masih dirasakan dan ini relevan dengan Tritura," kata Djoko Santoso.

Deddy menjelaskan, isu PKI, kenaikan harga dan juga retul kabinet juga sangat relevan.

"Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena itu Tritura harus tetap digaungkan sebagai pengingat agar bangsa ini awas dan waspada," ujarnya.

Sementara Fahmi Idris bukti Tritura sangat relevan dikaitkan dengan kasus sengkarut triliunan uang rakyat di Asabri dan Jiwasraya.

"Itu uang rakyat harus diselamatkan. Semangat Tritura sangat relevan yang beda hanya zamannya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas