Kisah Kejamnya Ibu Tiri di Medan Membunuh Suami, 'Hukuman Mati Terlalu Ringan'
Istri kedua Hakim Jamaluddin itu menyewa dua eksekutor untuk menghabisi nyawa suaminya.
Editor: Choirul Arifin
"Iya janggal juga sih, selama aku tinggal di sini dia enggak pernah pergi sepagi itu. Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara, itu seperti bukan ayahku sekali," kata Kenny Akbari.
Kenny Akbari bersikukuh bahwa perginya sang ayah di pagi hari buta itu bukanlah kebiasaan hakim Jamaluddin.
Tak hanya itu, Kenny Akbari juga bingung dengan pernyataan sang ibu, Zuraida Hanum tentang adanya teror ke rumahnya seminggu sebelum hakim Jamaluddin ditemukan tewas.
"Aku bingung kapan ditabraknya itu pagar. Katanya pagi ditabraknya, mungkin aku enggak ada di rumah."
"Tapi seharusnya ada bekas ditabraknya di pagar itu kalau memang benar. Pasti aku tahu kok beda ya pagar rumahku, tetapi itu tak ada," beber Kenny Akbari.
Meski begitu, Kenny Akbari secara tegas menyatakan sang ibu tidak mungkin terlibat dalam peristiwa pembunuhan hakim Jamaluddin.
"Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" tegas Kenny Akbari.
Kenny Akbari menilai, sang ayah selalu memberikan seluruh kebutuhan ibundanya. "Secara finansial, apa sih yang enggak dikasih ke bunda?" ucap Kenny Akbari.
Laporan: Maurits Pardosi
Artikel ini telah tayang di Tribun Medan.com dengan judul Minta Ibu Tiri Dibui Seumur Hidup, Putri Jamaluddin: Udah Dikasih Hidup Enak tapi Balasannya Begini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.