Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Benarkan Dugaan Korupsi Asabri: Tindakan Zalim Terhadap Prajuri Kecil

Mahfud MD benarkan adanya dugaan korupsi di tubuh PT Asabri, Mahfud menilai hal ini meupakan tindakan zalim terhadap prajurit-prajurit kecil.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Mahfud MD Benarkan Dugaan Korupsi Asabri: Tindakan Zalim Terhadap Prajuri Kecil
Tribunnews.com/Gita Irawan
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamaman Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (3/1/2020) 

TRIBUNNEWS.COM  - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait dugaan kasus korupsi di tubuh PT Asabri.

Mahfud MD membenarkan adanya dugaan kasus tersebut.

Bahkan Mafud MD mengatakan pelaku yang melakukan korupsi di Asabri sudah berbuat zalim terhadap prajurit kecil.

Asabri merupakan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.

Asabri ini adalah asuransi Sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI, Anggota Polri, dan PNS di Departemen Pertahanan dan Polri.

Mahfud menuturkan kasus ini hampir serupa dengan kasus gagal bayar polis asuransi Jiwasraya.

"Asabri itu memang disana sudah terjadi dugaan kuat adanya korupsi," ujarnya yang dilansir dari kanal YouTube Kompas Tv, Senin (13/1/2020).

Berita Rekomendasi

"Ya hampir sama dengan (kasus) Jiwasraya," imbuhnya.

Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam (Gita Irawan)

Mahfud menegaskan sekali lagi, meski dugaan kasus korupsi di Asabri belum terlalu mencuat ke publik, namun hal ini benar adanya.

Mahfud menambahkan belum mencuatnya kasus ini dikarenakan belum adanya keterangan resmi di publik.

"Ini belum mencuat aja. Itu (dugaan kasus korupsi Asabri) betul," jelasnya.

Mahfud mengaku hal ini sudah ditemukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

Namun prosesnya kini BPK tengah melakukan validasi di instansi terkait.

"Sekarang BPK itu sduah menemukan cuma masih diminta validasi ke instansi terkait," ujarnya.

"Sehingga belum secara resmi muncul keterangan publiknya," imbuh Mahfud MD.

Ia secara tegas menuntut agar dugaan korupsi di Asabri ini harus segera ditindak.

Hal ini dikarenakan tidak sepatutnya ada tindak korupsi untuk orang-orang kecil, terlebih terhadap prajurit, tentara yang bekerja mati-matian. 

Secara langsung sudah menzalimi para prajurit kecil.

Logo PT ASABRI (Persero)
Logo PT ASABRI (Persero) (asabri.co.id)

"Nah sekarang muncul lagi ini sesudah menjadi BUMN," kata Mahfud MD.

"Saya bilang ini harus ditindak, ini zalim terhadap prajurit-prajurit kecil.," tegasnya.

"Ini yang korupsi - korupsi rumahnya sudah banyak, istrinya juga banyak," ujarnya.

Diketahui pekan depan Menko Polhukam akan membahas dugaan korupsi ni dengan mengundang Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD mengatakan dugaan korupsi di Asabri tak kalah fantastis dari kasus Jiwasraya.

Mahfud MD menilai dugaan korupsi ini mencapai diatas Rp 10 trilun.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun," ujar Mahfud MD yang dikutip dari Kompas.com.

Ia juga mengaku heran atas terjadinya dugaan korupsi di tubuh Asabri ini.

Menko Polhukam Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD (TRIBUNNEWS/GITA IRAWAN)

Menurut pengakuan Mahfud, sebelumnya terdapat kasus korupsi di Asabri.

Hal ini terjadi ketika ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Presiden Gus Dur.

"Dulu waktu saya jadi Menteri Pertahanan, ada korupsinya untuk diadili, kok sekarang muncul lagi dalam jumlah yg sangat besar," imbuhnya.

Sementara itu, di empat terpisah, Menteri BUN Erick Thohir tidak berkomentar banyak atas dugaan korupsi ini.

"Saya belum siap bicara soal Asabri karena belum tahu,” ujar Erick yang dilansir dari Kompas.com.

Ia mengaku saat ini belum dapat memberikan penjelasan , karena tengah menunggu hasil audit yang dilakukan oleh BPK.

"BPK sudah keluarkan audit untuk Jiwasraya, kalau Asabri belum ada,” imbuhnya.

Sebagai informasi, saham-saham milik PT Asabri mengalami penurunan sepanjang 2019.

Bahkan, penurunan harga saham di portofolio milik Asabri terjadi sekitar 90 persen. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/ Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya/Luthfia Ayu Azanella)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas