UPDATE Banjir dan Longsor, Jumlah Pengungsi di Bogor Melonjak, Pengungsi Bertambah Jadi 21.742 Jiwa
Sejak memasuki 2020, wilayah Jabodetabekpunjur dan Lebak diguyur hujan dengan intensitas cukup cukup ekstrem.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sejak memasuki 2020, wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur (Jabodetabekpunjur) dan Lebak diguyur hujan dengan intensitas cukup ekstrem.
Di awal tahun 2020, Jakarta bahkan dikepung banjir.
Tak hanya Jakarta, wilayah Kota Hujan juga diguyur hujan hingga beberapa wilayahnya terendam banjir.
Hingga saat ini, diketahui jumlah pengungsi di Kabupaten Bogor melonjak.
Hal itu berdasarkan rekapitulasi data dampak banjir dan longsor yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) .
Satu hari sebelumnya, jumlah pengungsi menunjukan angka 15.003 jiwa.
Jumlah pengungsi tersebut tersebar di 33 titik pengungsian.
Pembaruan informasi terbaru, jumlah pengungsi bertambah menjadi 21.742 jiwa di 33 titik pengungsian pada Minggu (12/1/2020) pukul 18.00 WIB.
Penambahan jumlah pengungsi ini belakangan diketahui karena adanya pengungsi yang belum terdata.
Rincian total pengungsi di Kabupaten Bogor adalah:
- Kecamatan Sukajaya: 14.730 jiwa.
- Kecamatan Nanggung: 5.310 jiwa.
- Kecamatan Cigudeg : 1.702 jiwa.
Sementara itu di Jakarta Selatan masih ada sekira 664 jiwa di 4 titik pengungsian.
Di antaranya:
- GOR Kecamatan Pancoran.
- Rusun Pengadegan.
- Madrasah Annasyatul Ilmiyah.
- Yayasan LIA.
Wilayah yang Tidak ada Pengungsi
Selain itu, wilayah yang sudah tidak ada pengungsinya.
Di antaranya adalah:
- Kabupaten Bekasi.
- Kota Tangerang.
- Kota Tangerang Selatan.
- Jakarta Barat.
- Jakarta Utara.
- Jakarta Pusat.
- Kota Bogor.
- Jakarta Timur.
BNPB menghimbau agar masyarakat selalu siap siaga dengan membuat rencana antisipasi bencana.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)