Cerita di Balik Kegagalan KPK Geledah Kantor DPP PDIP, Masinton: Nggak Ada Kulon Nuwunnya. . .
Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menuding ada penyelidik KPK yang bertindak semena-mena di lapangan
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menuding ada penyelidik KPK yang bertindak semena-mena di lapangan pada pengusutan kasus komisioner KPU Pusat Wahyu Setiawan yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) kasus suap pergantian antar waktu (PAW) kader PDIP di DPR.
Hal tersebut berkaitan dengan penyelidikan kasus suap yang melibatkan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan dan politisi PDI Perjuangan Harun Masiku.
Masinton menilai, dari kasus tersebut ada penggiringan opini yang dilakukan oleh pihak KPK.
Pernyataan tersebut disampaikan Masinton dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Minggu (12/1/2020).
Apalagi tahapan penyelidikannya dilakukan saat partainya tengah mengadakan hajatan besar, yakni Rakernas sekaligus HUT PDI Perjuangan ke-47.
"Penggiringan semacam opini ini ya, terutama terhadap apa yang dilakukan institusi KPK," terang Masinton.
"Ini masih dalam tahap penyelidikan," tambahnya.
Masinton menyebut, pihaknya telah melakukan protes.
Hal tersebut dilakukan lantaran saat penyelidik datang ke kantor DPP PDI Perjuangan tanpa membacakan surat rekomendasi.
"Penyelidik itu datang ke DPP PDI Perjuangan tanpa membacakan suratnya, nggak ada kulon nuwunnya nih," terang Masinton.
Menurutnya, menegakkan hukum itu harus taat terhadap aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Nggak bisa semena-mena 'slonong boy', kalau dulu kader-kader PDI Perjuangan masih militan kalau yang begituan udah hilang tuh," jelasnya.
Masinton menyebut, jika terkait dengan marwah partai, apalagi menyangkut Ketua Umum Megawati Soekarboputri, maka apapun akan dilakukan.
"Karena kita yakin bahwa itu tidak dilakukan secara institusi dan juga bukan oleh ketua umum," terangnya.