Gunung Taal Berstatus Level 4, 84 WNI Dievakuasi ke KBRI Manila
Agus Buana mengatakan, 84 WNI itu dievakuasi sejak Minggu (12/1) malam, sesaat gunung berapi Taal mengeluarkan awan panas.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Manila Agus Buana mengatakan ada 84 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi ke KBRI Manila.
Agus Buana mengatakan, 84 WNI itu dievakuasi sejak Minggu (12/1) malam, sesaat gunung berapi Taal mengeluarkan awan panas.
"Ada 84 orang hari ini berada di KBRI Manila. Mereka dievakuasi sejak Minggu malam," kata Agus.
Agus menuturkan, sebelumnya ada 112 WNI berada di KBRI Manila, di mana sekitar 20 orang merupakan WNI yang gagal berangkat lantaran penerbangan di bandara utama Manila ditutup.
Baca: VIRAL Foto Prewedding Low Budget Bertema Kehidupan Nyata Pasca Pernikahan
Baca: Penjelasan Pengamat Soal Petir Saat Gunung Taal Erupsi, Pernah Terjadi di Gunung Merapi
"Sekitar 23 orang WNI lain sudah pindah ke rumah saudara di dekat KBRI dan posisi aman," ujar dia.
Ia mengatakan, di sekitaran letusan Gunung Taal atau di wilayah Cavite, Filipina terdapat 170 orang WNI, yang mayoritasnya adalah mahasiswa.
Agus menambahkan, WNI lain kini berada di asrama mahasiswa yang aman.
"Sekitar 80 WNI lain di posisi aman karena di asramanya ada listrik dan air. Kami imbau evakuasi juga dan mereka siap, mereka berada di posisi yang aman," tutur Agus.
Sejauh ini, KBRI memantau seluruh WNI di sekitar Manila dalam kondisi baik.
"Sekarang Gunung Taal masih di level 4, yang terjadi gempa-gempa ringan hampir 120 kali terjadi. Kami pantau semua, antisipasi kemungkinan tsunami vulkanik. Kontak hotline 24 jam siap semua bagi korlap," ungkapnya.
Gunung Taal yang berada di Pulau Luzon atau 82 kilometer dari Manila itu mengalami erupsi pada Minggu (12/1) pukul 17.30 waktu setempat.
Muntahan gunung berapi aktif itu, membuat puluhan ribu warga di desa dekat Gunung Taal dievakuasi ke puluhan titik pusat evakuasi di provinsi Batangas, Catire, Filipina.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, Badan pemantau gunung berapi pemerintah Filipina menaikkan tingkat bahaya di sekitar Taal tiga ke tingkat 4 yang mengindikasikan sebuah letusan berbahaya akan terjadi.
Level 5, yang tertinggi, berarti letusan berbahaya yang dapat mempengaruhi area yang lebih besar.