Ketika Korban Penggusuran Tamansari Bandung Menangis Di Hadapan Komisioner Komnas HAM
Enjo warga Tamansari Bandung tak kuasa menahan tangis saat bertemu Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duduk di kursi roda, Enjo warga Tamansari Bandung tak kuasa menahan tangis saat bertemu Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam.
Pantauan Tribunnews.com, Enjo tampak tak kuasa menahan tangis saat berkisah soal penggusuruan yang terjadi di RW 11 Tamansari Bandung beberapa waktu lalu.
Dihadapan Choirul Anam, Enjo menceritakan bagaimana dirinya mendapat tindak kekerasaan dari aparat kepolisian dan Satpol PP saat penggusuran berlangsung.
Enjo merasa badannya mendapat bogem mentah hingga tendangan bertubi-tubi saat peristiwa tersebut.
Baca: Komnas HAM Janji Usut Aduan Warga Soal Penggusuran di Tamansari Bandung
Hal itu diungkapkan Enjo saat bersama korban Tamansari lainnya mengadu ke kantor Komnas HAM, di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
"Saat itu saya berusaha menyelamatkan anak saya, karena gas air mata sudah ditembakan aparat. Tapi saya tetap saja dipukuli," kata Enjo.
Suara Enjo pun bergetar saat menceritakan bagaimana dirinya kembali menjadi sasaran pemukulan aparat.
Enjo berusaha untuk meminta agar tidak dipukuli, tetapi lagi-lagi bogem mentah melayang.
Baca: Komnas HAM Diminta Lakukan Investigasi Terkait Penggusuran Warga Tamansari
Ia bahkan sempat diamankan oleh petugas untuk di bawa menuju ambulan milik Polisi karena pelipis kanan terluka.
Namun, kata Enjo, tindak kekerasan tak berhenti disitu.
Di dalam mobil ambulans, kemaluannya sempat dipukul seorang petugas dengan tabung oksigen.
"Mohon maaf pak, kemaluan saya juga dipukul pakai tabung oksigen. Saya enggak habis pikir, perlakukan petugas tidak beradab. Kami ini bukan teroris atau bandar narkoba. Kami hanya warga sipil," ucap Enjo sambil meneteskan air matanya.
Enjo mengatakan, atas tindak kakerasan tersebut, dirinya tidak bisa berdiri secara normal.
"Saya sudah enggak kuat berdiri sekarang," tambahnya.
Ia pun berharap Komnas HAM segera melakukan investigasi terkait penggusuran serta tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepada warga Tamansari Bandung.
omnas HAM sebeut ada pelanggaran HAM
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menduga terjadi pelanggaran HAM saat proses pengguguran di Tamansari, Bandung, Jawa Barat.
Dugaan tersebut muncul setelah dirinya melihat rekaman-rekaman video dan gambar yang beredar di media massa.
Hal itu disampaikan Choirul Anam usai menerima korban penggusuran Tamansari di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Baca: Komnas HAM Janji Usut Aduan Warga Soal Penggusuran di Tamansari Bandung
"Iya (pelanggaran HAM,red), kalau kita lihat rekaman dari media," kata Choirul Anam.
Ia pun mendapat cerita dari seorang warga Tamansari yang mendapat perlakuan kekerasan.
Bahkan, korban sempat memdapat pemukulan saat berada di dalam mobil ambulans.
Baca: Korban Tamansari Minta Komnas HAM Cabut Penghargaan Kota Bandung Ramah HAM
Menurutnya, jika hal tersebut benar-benat terjadi, bisa menjadi satu bukti kuat adanya pelanggaran HAM di Tamansari.
"Lepas dari itu, keterangan tadi itu orang sudah ditahan ditangkap dimasukan ke ambulans dan masih dipukuli itu dalam banyak konteks tak terbantahkan pelanggaran HAM," ucapnya.
Pihaknya pun berjanji akan menindaklanjuti aduan warga korban penggusuran Tamansari terkait dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan aparat.
Namun, Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam meminta korban atau LBH Bandung untuk melengkapi berkas sebagai persyaratan pengaduan.
"Kelengkapannya ada beberapa hal yang kami butuhkan memang tadi ketika kami tanyakan belum. Semakin lengkap semakin bagus," kata Choirul.