Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Raih Gelar ANS Inspiratif 2019 , Dr Virna Ingin Temuan Implan Glaukoma Murah Bisa Dijangkau Luas

implan yang ada Indonesia terbilang mahal dan harus diimpor, setidaknya pasien Glaukoma harus mengeluarkan biaya Rp8 - 10 juta.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Raih Gelar ANS Inspiratif 2019 , Dr Virna Ingin Temuan Implan Glaukoma Murah Bisa Dijangkau Luas
Rina Ayu/Tribunnews.com
Dr.dr.Virna Dwi Oktariana S.PM (K) (membawa piala), penerima anugerah Aparatur Sipil Negara (ASN) 2019 sebagai top 3 sebagai PNS inspiratif yang menciptakan implan glaukoma murah, saat ditemui usai beraudiensi dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dr.dr.Virna Dwi Oktariana S.PM (K) menjadi satu diantara 9 penerima anugerah Aparatur Sipil Negara (ASN) 2019.

Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini meraih top 3 sebagai PNS inspiratif.

Virna sapaan hariannya ditemui Tribun usai beraudiensi dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).

Ia merupakan pencipta implan glaukoma murah.

Perempuan berjilbab ini mengatakan, inovasinya itu dilatar belakangi menciptakan implan glaukoma yang murah dan terjangkau masyarakat luas.

Selama ini, implan yang ada Indonesia terbilang mahal dan harus diimpor, setidaknya pasien Glaukoma harus mengeluarkan biaya Rp8 - 10 juta.

Baca: ASN Kepergok Kabur dari Acara Kota Serang, Wakil Wali Kota Kejar hingga Gembok Gerbang Puspemkot

Sementara dari hasil ciptaannya, masyarakat hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp2 juta.

Berita Rekomendasi

"Karena memang kebutuhan implan glaukoma itu mahal di Indonesia, jadi pasien harus impor mahal. Nggak semua orang bisa membeli, karena mahal. Akhirnya terpikir membuat implan glaukoma yang bahannya baik dan terjangkau," kata dia.

"Kalau diimpor itu mahal harganya bisa 8 - 10 juta. Kalau yang ini dari 2 juta," sambung Virna.

Ia mengatakan, penemuan implan glaukoma memerlukan proses panjang.

Menemukan ide di tahun 2011, kemudian bekerja sama dengan pihak kedua untuk membuat alat, hingga mempatenkan temuannya, membutuhkan hampir 8 tahun.

Baca: Menpan RB Sebut Pegawai KPK Jadi ASN Usai Pimpinan Baru Dilantik

"Berharap alat ini bisa digunakan secara lebih luas dan bisa membantu banyak orang. Saya ingin pemasaran yang kini bekerja sama dengan Rohto bisa menjangkau ke luar Indonesia," harap dia.

Dokter spesialis mata ini mengatakan, raihan sebagai PNS inspiratif tahun 2019 dapat memacu dirinya kembalu dan abdi negara lainnya, untuk bisa berbuat baik dan meringankan beban orang lain.

"Menjadi PNS itu tidak mudah karena apresisasi masih kurang, tapi kerjaanya banyak. Tapi bukan berarti kita berdiam. Rezeki bukan hanya materi, kita harus bisa membantu orang lain. Kita harus bersemangat menolong orang lain," ungkap Virna.

Virna menjadi ASN sejak tahun 2015, di mana sebelumnya ia merupakan pegawai RSCM Jakarta Pusat.

Saat ini, penderita Glaukoma atau penyakit kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata dari data Subspesialis Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mencapai 4,6 juta dari 1.000 orang.

Artinya, terdapat sekitar 3 juta penduduk Indonesia terdiagnosa memiliki mata glaukoma.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas