Banyak Kesalahan dari Pengakuan Raja Keraton Agung Sejagat, Budayawan: Corak Batik Bukan Dinasti
Budayawan Ridwan Saidi membongkar kebohongan yang dilakukan oleh pemimpin Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Hadiningrat.
Editor: Lita Andari Susanti
TRIBUNNEWS.COM - Budayawan Ridwan Saidi membongkar kebohongan yang dilakukan oleh pemimpin Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Hadiningrat.
Awalnya Ridwan Saidi mengatakan bahwa polisi perlu bantuan dari ahli psikolog untuk melakukan pemeriksaan terhadap Totok Santoso.
Ini lantaran terlalu banyak kebohongan yang telah dilakukan Totok.
Kebohongan pertama Totok mengklaim Keraton Agung Sejagat merupakan keturunan dari Dinasti Wangsa Sanjaya.
Namun ternyata Wangsa Sanjaya bukanlah dinasti tetapi corak batik yang dijelaskan dalam Prasasti Sojomerto pada abad ketujuh.
• Polda Jateng Paparkan Modus Penipuan Keraton Agung Sejagat yang Dipimpin Totok Santoso
• Pemimpin Keraton Agung Sejagat Ditangkap Polisi, Totok Santosa Dikenai Pasal Penipuan dan Hoax
• Keraton Agung Sejagat Punya Prasasti Besar, Ini Maknanya
"Totok ini saya kira dalam pemeriksaan perlu bantuan dari ahli psikologi karena pertama dia mengaku dari wangsa sanjaya, wangsa sanjaya itu corakan batik bukan dinasti."
"Jadi itu prasasti sojomerto abad ketujuh itu menjelaskan batik-batik jaman itu, corakannya antara lain batik sanjaya yang dikatakan adalah dinasti, itu aja dia udah salah," ujar Ridwan Saidi, dilansir dari Youtube Talk Show tvOne.
Lantas kebohongan kedua yang diungkap Ridwan adalah tentang runtuhnya Majapahit seperti yang disebut Totok.
Ternyata Kerajaan Majapahit tidak pernah runtuh, namun hilang begitu saja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.