Komentar Ernest Prakasa saat Jadi Panelis Seleksi Terbuka Cawalkot Tangsel
Ditemui usai seleksi, Ernest berbagi cerita. Ternyata ini adalah kali perdana dirinya bergelut di dunia politik.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sineas Ernest Prakasa menjadi satu dari belasan panelis independen dalam seleksi terbuka untuk menjaring Calon Wakil Kota atau Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yang diadakan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sabtu (18/1/2020) di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat.
Ditemui usai seleksi, Ernest berbagi cerita. Ternyata ini adalah kali perdana dirinya bergelut di dunia politik.
Dia juga mengapresiasi apa yang dilakukan PSI melalui seleksi terbuka demi melawan politik uang.
Baca: Maju Jadi Cawalkot Tangsel, Putri Maruf Amin Tidak Aji Mumpung Apalagi Bangun Dinasti
"Ini kali pertama saya jadi panelis. Biasanya kalau urusan politik saya hanya sampai tahap memberikan suara di bilik. Seleksi terbuka ini sangat sehat untuk demokrasi kita. Terlebih politik uang sudah jadi parasit yang rusak demokrasi," tuturnya.
Ernest juga memuji belasan calon yang telah berani mengikuti seleksi terbuka.
Menurutnya latar belakang para calon menunjukkan kemajemukan yang luar biasa dari beragam suku, jenis kelamin dan lainnya.
Baca: Disebut Kejam oleh Putri Maruf Amin, Ernest Prakarsa: Awas Nanti Dilaporin ke Bapaknya
"Ini benar-benar kemajemukan luar biasa. Ada yang calon potongannya pejabat banget. Ada juga yang seperti Pak Andreas ini, seperti juragan toko handphone. Pakai batik juga gak ngaruh," celoteh Ernest.
Terakhir Ernest berharap apa yang dilakukan PSI melalui seleksi terbuka kepala daerah bisa memprovokasi partai lain untuk berlomba-lomba membangun keterbukaan.
Baca: Anak Maruf Amin: Mas Ernest dan Prof Hamdi Muluk Sangat Kejam Nanyanya
Diketahui PSI menggelar seleksi terbuka untuk menjaring Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan serta Surabaya pada Sabtu hingga Minggu, 18-19 Januari 2020.
Seleksi terbuka dalam format wawancara ini menjadi bagian dari konvensi PSI untuk Pilkada 2020 yang melibatkan sejumlah tokoh sebagai panelis independen.
Baca: Putri Maruf Amin Ikuti Seleksi Terbuka PSI untuk Penjaringan Cawalkot Tangsel
Setidaknya ada 12 panelis yang dihadirkan yakni Mari Elka Pangestu, Hamdi Muluk, Faisal Basri, Bibit Samad Rianto, Sulfikar Amir, Djayadi Hanan, Sirojudin Abbas, Philips Vermonte, Iman Usman, Natalia Soebagjo, Abdilla Toha dan Ernest Prakasa.