Ketua KPK Firli Bahuri Unjuk Gigi sebagai Sobat Ambyar
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tak berhenti menunjukkan sisi lainnya sebagai ketua lembaga antirasuah.
Penulis: Reza Deni
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tak berhenti menunjukkan sisi lainnya sebagai ketua lembaga antirasuah.
Setelah memasak nasi goreng yang kerap dibuatnya selama menjabat Kapolda Sumatera Selatan, Firli menghibur para hadirin dengan menyanyikan satu buah lagu.
Adalah Sewu Kutho milik Didi Kempot yang dibawakan Firli di depan Dewas KPK, pimpinan KPK, dan pegawai lainnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin(20/1/2020).
Baca: Nasi Goreng Ala Chef Firli Bahuri untuk Wartawan
Baca: Bertemu Komisi III DPR RI, Firli Bahuri Cs Bahas Status Pegawai KPK
Baca: Ketua KPK: Kalau Saya Tahu Keberadaan Harun Masiku, Saya Tangkap
Firli yang mengenakan kemeja putih panjang dan celana bahan hitam, langsung mengambil pelantang dan bernyanyi.
Bunyi tuts keyboard dan alunan gitar yang mengiringi membuat para tamu bersorak dan semakin semangat menyaksikan Firli.
Meski tak menggunakan kendang seperti halnya lagu dangdut, saxophone juga tak merdu mengiringi Firli bernyanyi.
Para tamu yang kebanyakan dari awak media tersebut pun mengabadikan momen tersebut.
Dalam acara tersebut, Firli menyampaikan bahwa KPK milik bersama, tak hanya pimpinan, pegawai, dan juga dewan pengawas.
"KPK adalah milik kita bersama, milik rakyat indonesia, milik NKRI, dan semua menaruh haparan pada KPK untuk pemberantasan korupsi ke depan," kata Firli.
Setelah selesai menyanyikan lagu tersebut, Firli meminta siapa saja juga bernyanyi. Tak lama, Ketua Dewas KPK Tumpak Panggabean naik ke panggung dan bernyanyi lagu daerah Medan bersama Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar.
Selaim Tumpak dan Lili, hadir juga petinggi KPK lainnya, di antaranya Nurul Ghufron, Alexander Marwatta, dan Nawawi Pomolango. Di jajaran Dewas KPK, ada Albertina Ho, Syamsuddin Haris, Artidjo Alkostar, dan Harjono.