Jokowi Ingatkan Prabowo Agar Tak Ada Manipulasi Anggaran Kemenhan Sebesar Rp 127 Triliyun
Presiden Joko Widodo ingatkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto agar tidak ada manipulasi dalam penggunaan aggaran.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Kalau masih ada yang bertanya, itu belum ngerti urusan diplomasi pertahanan," jelasnya.
Selain diplomasi, Jokowi sebut kunjungan Prabowo juga dalam rangka melihat alat utama sistem pertahanan (alutista) yang akan dibeli Indonesia.
"Beliau ini ke negara-begara tertentu juga dalam rangka melihat alutista yang akan kita beli," ungkapnya.
Jokowi menganggap kondisi alutista yang akan dibeli perlu dicek secara menyeluruh.
"Bagus atau tidak bagus. Benar atau tidak benar. Bisa digunakan atau tidak bisa digunakan, semua dicek secara detail," ucap Jokowi.
"Dan itu sudah kami diskusikan dengan Pak Menhan, tidak sekali dua kali. Banyak yang enggak tahu," kata dia.
Hingga saat ini, tercatat Prabowo telah mengunjungi tujuh negara.
Kunjungannya ke luar negeri adalah dalam rangka tugas diplomasi pertanahan.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, diplomasi pertahanan merupakan bagian penting dari konsep besar pertahanan Indonesia.
"Sejak awal beliau (Prabowo) menyatakan bahwasanya dua bulan sampai enam bulan pertama beliau akan fokus pada modernisasi alutsista," ujar Dahnil di Kantor Kementerian Pertahanan dikutip dari Kompas.com.
Adapun tujuh negara yang sudah disambangi Prabowo antara lain Malaysia pada 14 November 2019, Thailand pada 17 November 2019, Turki pada 27-29 November 2019, dan China pada 15 Desember 2019.
Disusul Jepang pada 20 Desember 2019, Filipina pada 27 Desember 2019, dan Perancis pada 11-13 Januari 2020.
Sempat Dikritik PKS
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera ingatkan pesan Presiden Joko Widodo terkait pernyatannya bahwa kunjungan keluar negeri bisa dilakukan dengan ponsel.