Lepas Dari Abu Sayyaf, Muhammad Farhan Diserahkan Kepada Keluarga
Menteri Retno juga berterima kasih kepada pihak otoritas Filipina yang ikut membantu dalam pembebasan Farhan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) lewat Menlu Retno Marsudi secara simbolis menyerahkan satu orang sandera yang berhasil dibebaskan dari kelompok Abu Sayyaf, di kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Satu orang sandera tersebut atas nama Muhammad Farhan, satu dari tiga WNI yang diculik di perairan Tambisan, Lahad Datu, Malaysia, pada (23/1/2019) yang lalu.
Baca: Kecam Aksi Abu Sayyaf, Politikus PDIP Minta Pemerintah Desak Filipina-Malaysia Jalankan Kesepakatan
"Farhan adalah satu dari tiga sandera yang dua di antaranya termasuk bapak Farhan. sudah dapat dibebaskan terlebih dahulu, baik kerjasama internal di antara kita maupun kerjasama otoritas Filipina, maka saudara Farhan dapat juga dibebaskan dengan selamat," ujar Menlu dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Retno juga berterima kasih kepada pihak otoritas Filipina yang ikut membantu dalam pembebasan Farhan.
Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dari Pemerintah Filipina, termasuk Divisi 11 AFP di Sulu, dalam upaya pembebasan para sandera WNI.
Sebelumnya, otoritas Filipina juga telah membebaskan dua sandera atas nama Maharudin dan Samiun telah dibebaskan pada tanggal (22/12/2019) dan diserahkan langsung oleh Menlu RI kepada keluarga pada (26/12/2019).
Penyerahan Muhammad Farhan kepada pihak keluarga berlangsung haru.
Kedua orangtua Farhan, termaksud bapaknya, Maharudin Lunani yang juga sempat menjadi sandera Abu Sayyaf nampak tidak kuasa menahan tangis.
Pihak keluarga yang diwakili kakak dari Muhammad Farhan, yaitu Sri Wahyuni menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Indonesia, termasuk Kemlu, serta pemerintah Filipina atas pembebasan Farhan.
Akan tetapi, pembebasan Muhammad Farhan bukan akhir dari drama penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf.
Baca: Kemlu Pastikan Kelompok Abu Sayyaf di Balik Penculikan 5 Nelayan Indonesia
Sekiranya ada 5 orang nelayan WNI lagi yang kembali menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf di perairan Tambisan, Lahad Datu, Malaysia, (16/1/2020)
Saat ini pemerintah Indonesia bekerjasama dengan pemerintah Filipina tengah kembali berupaya membebaskan 5 sandera tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.