Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Terkini Kota Wuhan, Ketua PPI Tiongkok: Masih Ada Kehidupan, Seram Kalau Disebut Kota Mati

Keadaan terkini Kota Wuhan dijelaskan oleh Ketua PPI Tiongkok. Menurutnya masih ada kehidupan di Kota Wuhan, seram kalau disebut kota mati.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kondisi Terkini Kota Wuhan, Ketua PPI Tiongkok: Masih Ada Kehidupan, Seram Kalau Disebut Kota Mati
Twitter @ChinaFile
Situasi jalanan Jinyinhui di Kota Wuhan tampak sepi. Tak terlihat transportasi umum melintas. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagai daerah dengan temuan virus corona yang membuat geger dunia, Kota Wuhan kian menjadi perbincangan.

Apalagi mengingat adanya mahasiswa asli Indonesia yang sedang menetap disana.

Keadaan para mahasiswa yang sedang menjalani studi di beberapa Universitas Wuhan pun dipertanyakan.

Kekhawatiran akan terjangkitnya warga Indonesia yang berada di Wuhan dijawab oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok cabang Wuhan.

Menurut  Ketua PPI yang bernama Nur Mussyafak, semua mahasiswa Indonesia di Wuhan tidak ada yang terjangkit virus corona.

Mereka pun dalam keadaan aman di sebuah hunian asrama.

"Untuk teman-teman di Wuhan alhamdulillah tidak ada yang terjangkit virus corona."

Berita Rekomendasi

"Teman-teman masih berada di asrama, masih dalam keadaan aman," ujar Nur kepada Tribunnews.com, Minggu (26/1/2020) malam.

Alfi Rian Tamara (paling depan) mahasiswa asal Aceh bersama rekan-rekannya terisolasi di dalam asrama kampus di Central China Normal University Kota Wuhan, Jumat (24/1/2020) malam. Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut.
Alfi Rian Tamara (paling depan) mahasiswa asal Aceh bersama rekan-rekannya terisolasi di dalam asrama kampus di Central China Normal University Kota Wuhan, Jumat (24/1/2020) malam. Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut. (For Serambinews.com)

Hanya saja, lanjur Nur, ada tekanan psikologi dari para Mahasiswa akan penyebaran virus corona ini.

"Hanya ada tekanan psikologinya jadi ada rasa kekhawatiran."

"Karena dari keluarga sering menanyakan keadaan," ujar Nur kepada Tribunnews.com melalui pesan teks berbalas.

Hingga Senin (27/1/2020), Nur mengabarkan informasi terbaru soal kondisi para mahasiswa.

Dari informasi terbaru yang diterima Tribunnews.com dari Nur, ada 99 warga Indonesia yang sedang berada di Wuhan.

Di antaranya ada dua Warga Negara Indonesia yang bukan seorang mahasiswa.

Nur pun mengatakan tetap berkoordinasi dengan baik kepada KBRI dan Kemenlu.

"Saya Ketua PPIT Wuhan dan Koordinator setiap kampus terus berkordinasi dengan KBRI dan Kemenlu untuk melakukan yg terbaik," ujar Nur kepada Tribunnews.com, Senin (27/1/2020).

Diberitakan Seperti Kota Mati

Dari pemberitaan di banyak media, Kota Wuhan dikabarkan seperti kota mati.

Situasi jalanan Jinyinhui di Kota Wuhan tampak sepi. Tak terlihat transportasi umum melintas.
Situasi jalanan Jinyinhui di Kota Wuhan tampak sepi. Tak terlihat transportasi umum melintas. (Twitter @ChinaFile)

Karena banyaknya akses transportasi yang ditutup untuk sementara waktu.

Seperti kereta, pesawat, bus dari Kota Wuhan maupun menuju Wuhan.

Hal itu guna mengurangi resiko penyebaran virus corona menjangkit lebih banyak warga.

Mengenai hal tersebut, Nur memberikan keterangan soal kondisi di Kota Wuhan sendiri.

Menurut Nur, keadaan Kota Wuhan memang lebih sepi dari biasanya.

Namun ia membantah dan mengatakan seram jika Wuhan digambarkan seperti kota mati.

Video dan foto Wuhan terkini bagai kota mati
Video dan foto Wuhan terkini bagai kota mati (Instagram/maartenguitarz/teflindo)

"Memang lebih sepi dari sebelumnya, namun kalau disebut kota mati agak serem ya," ujar Nur kepada Tribunnews.com.

Pasalnya, lanjut Nur, masih ada kehidupan di Kota Wuhan.

Seperti adanya supermarket yang masih membuka gerainya.

"Soalnya disini masih ada kehidupan, seperti supermarket yang masih buka," tutur Nur.

Tidak hanya soal penggambaran kota mati, Nur juga menjelaskan soal keadaan stok makanan yang ada.

Nur membenarkan jika stok makanan milik para mahasiswa mulai menipis.

Hal itu dikarenakan tidak semua supermarket membuka gerainya disaat virus Corona melanda Kota.

"Iya benar (stok makanan menipis), soalnya hanya beberapa supermarket saja yang buka," jelasnya.

Nur juga menambahkan jika harga sembako menjadi mahal.

"Karena ini sudah Imlek, jadi bahan pokok harganya menjadi naik," kata Nur.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas