Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Pemerintah Perlu Segera Tetapkan Status Siaga Nasional Hadapi Bahaya Virus Corona

Pemeriksaan kesehatan menyeluruh itu penting untuk memastikan tidak ada carier atau orang terinfeksi yang masuk ke Indonesia.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Pemerintah Perlu Segera Tetapkan Status Siaga Nasional Hadapi Bahaya Virus Corona
For Serambinews.com
Alfi Rian Tamara (paling depan) mahasiswa asal Aceh bersama rekan-rekannya terisolasi di dalam asrama kampus di Central China Normal University Kota Wuhan, Jumat (24/1/2020) malam. Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah perlu segera menetapkan status siaga nasional menghadapi bahaya virus mematikan itu.

Hal itu disampaikan pengamat pertahanan Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Senin (27/1/2020).

"Virus Corona Wuhan mempunyai masa inkubasi 7 hingga 14 hari, artinya kalau ada yang terinfeksi sekarang belum kelihatan demam namun sudah bisa menulari orang lain," ujar Ridlwan Habib.

Karena itu menurut dia, pemerintah harus segera mengambil langkah cepat dan serius menghadapi virus Corona yang pertama kali menyebar dari Kota Wuhan, China.

Baca: Anggota Komisi I DPR: Pemerintah Harus Berikan SOP Jelas kepada WNI di Wuhan

Dia menjelaskan, deteksi dini virus tidak bisa dilakukan hanya dengan pemeriksaan suhu tubuh.

"Perlu segera dilakukan check kesehatan terhadap semua penumpang penerbangan dari Cina yang masuk ke semua bandara di Indonesia," jelasnya.

Pemeriksaan kesehatan menyeluruh itu penting untuk memastikan tidak ada carier atau orang terinfeksi yang masuk ke Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Jangan tunggu gejala demamnya," ucapnya.

Dia menyarankan, Pemerintah juga bisa menyiagakan kompi Nuklir Biologi dan Kimia (Nubika) TNI AD di bandara bandara strategis dan objek vital nasional.

Baca: Muhammadiyah Desak Pemerintah Pulangkan Mahasiswa Indonesia di Wuhan

"Kalau kita lengah, pada minggu pertama awal Februari outbreak virus bisa terjadi, harus dicegah semaksimal mungkin, "katanya.

Sosialisasi pencegahan juga harus masif dilakukan dengan berbagai lini media.

"Perlu dibuat semacam Crisis Centre yang dipimpin pejabat negara sehingga informasi satu pintu dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat, " kata Ridlwan.

Pejabat itu bisa saja Menteri Kesehatan atau pejabat lain yang ditunjuk Presiden Jokowi.

Sejak virus Corona Wuhan menjangkit di China, ratusan penerbangan masih keluar masuk Indonesia.

"Ini sangat mencemaskan karena gejala yang terkena baru akan ketahuan seminggu lagi dari sekarang, " ujar Ridlwan.

Presiden juga dirasa perlu membuat semacam satuan tugas atau Task Force khusus menghadapi virus Corona Wuhan ini.

Satuan tugas ini, imbuh dia, anggotanya bisa berasal dari kementerian terkait dan para ahli di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

"Lebih baik bersiap untuk segala kemungkinan terburuk daripada menyesal di kemudian hari, " ujar alumni Fisipol UGM tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas