Didesak Evakuasi WNI dari Wuhan, Pemerintah Atur Rencana Pemulangan, TNI AU Nyatakan Kesiapan
Virus corona mewabah di Wuhan, pemerintah mendapat desakan untuk memulangkan para WNI. Pemerintah mulai menyusun rencana, TNI siap siaga.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
Sementara itu TNI Angkatan Udara menyatakan siap untuk mengevakuasi WNI dari Kota Wuhan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengungkapkan, TNI AU telah siap untuk melakukan evakuasi.
"Dalam hal ini TNI AU sudah siap berdasarkan perintah dari Panglima TNI atau Mabes TNI. Kita stand by saja menunggu untuk mengevakuasi masyarakat yang ada di sana," kata Fajar, Rabu (29/1/2020) dilansir Kompas.com.
Tiga unit pesawat telah disiagakan untuk melakukan evakuasi 243 WNI di Provinsi Hubei.
"Kami sudah siapkan pesawat (dua) Boeing 737 dan (satu) C130 Hercules. Kami juga siapkan personel dari batalion kesehatan," ungkapnya.
Namun hingga saat ini, belum diketahui kapan waktu evakuasi akan dilakukan.
TNI AU masih menunggu perintah dari pemerintah pusat.
"Hingga sekarang masih dikoordinasikan terus bagaimana teknis pelaksanaannya. Nanti kita jemput di mana? Atau hanya sampai di mana?"
"Itu nanti urusan pemerintah pusat. Yang jelas kami berangkat ketika ada perintah dari Panglima TNI setelah berkoordinasi dengan kemenlu, kemenkes dan (pemerintah) pusat," ujar Fajar.
Sementara itu jika evakuasi WNI jadi dilaksanakan, WNI dan kru pesawat yang baru tiba dari Kota Wuhan akan dikarantina selama 28 hari.
"Berdasarkan hasil rapat, skemanya akan dikarantina dulu, setelah 28 hari baru bisa dinyatakan apakah bebas dari virus atau tidak. Karantinanya dilakukan di RS dr Sulianti (Saroso) punya Kemenkes," ujar Fajar.
Desakan DPR
Sebelumnya, diketahui desakan evakuasi datang dari berbagai pihak, antara lain dari DPR.
Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani meminta pemerintah Indonesia segera melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Wuhan, China.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.