Kasus Perampokan & Penyekapan di Medan Tiada Kejelasan Sejak November 2019, Korban Menanti Keadilan
Kasus perampokan dan penyekapan di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, November 2019 lalu tidak ada kejelasan sejak dilaporkan ke pihak kepolisian.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
Mahdiyyah pun membagikan kronologi perampokan dan penyekapan yang terjadi.
Kejadian tersebut terjadi pada Jumat, 22 November 2019 sekria pukul 16.00 WIB di kompleks korban.
"Ada 2 orang lelaki datang ke rumah dia minta sumbangan mengatasnamakan masjid," ungkap Mahdiyyah.
Atas dasar kesopanan, korban menjawab dengan sedikit membuka pintu rumah dan menyampaikan pada siang hari sudah ada yang datang meminta sumbangan.
"Pas dzuhur tapi hanya satu orang," ujar Mahdiyyah.
Salah satu dari mereka pun bertanya apakah orangtua ada di rumah.
Belum tuntas korban menjawab, dua laki-laki tersebut langsung merangsak ke dalam rumah dan mendorong korban ke balik pintu sambil membekap mulut korban kuat menggunakan kain yang sangat bau dan kotor.
"Karena kain tidak mengandung obat bius, korban sadar seratus persen," ungkap Mahdiyyah.
Kemudian, lakban hitam yang masih terbungkus plastik dibuka.
Setengah muka korban dilakban hingga sesak nafas dan kedua tangan kebelakang.
Kemudian korban mengaku mendengar satu orang lagi yang baru datang dan mengunci pintu rumah.
"Mereka menggeledah seluruh rumah lalu memaksa untuk menujukkan dimana letak emas dan uang disimpan sambil menodongkan gunting," ungkapnya.
Namun, tiba-tiba datang kurir pengiriman paket.
Korban lantas diseret ke lantai dua.