Kasus Perampokan & Penyekapan di Medan Tiada Kejelasan Sejak November 2019, Korban Menanti Keadilan
Kasus perampokan dan penyekapan di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, November 2019 lalu tidak ada kejelasan sejak dilaporkan ke pihak kepolisian.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
"Salah satu dari mereka menerima paket itu," ungkap Mahdiyyah.
Korban mencoba memberikan perlawanan semampunya.
Tapi justru nyaris dipukul menggunakan besi dan diseret ke dalam kamar mandi.
"Kemudian pelecehan dilakukan oleh salah satu pelaku sementara dua pelaku lain masih menggeledah di lantai satu," ungkap Mahdiyyah.
"Entah sudah tidak dapat apa-apa lagi mereka memanggil yang di lantai dua dan kabur dengan-dua motor," ungkapnya.
Mendengar suara motor sudah menjauh dia langsung lari turun dan keluar meminta pertolongan dengan tangan masih terikat lakban.
Baca: Jadwal Salat Kamis 30 Januari 2020: Mulai dari DKI Jakarta, Surabaya, hingga Medan
"Yang pertama kali ditemuinya adalah orang yang terlihat sedang istirahat di mobil dan mereka segera mengejar komplotan penjahat itu," tulis Mahdiyyah.
Karena mengejar menggunakan mobil, pelaku tidak bisa terkejar.
Pengejar pun akhirnya putar balik untuk menghubungi keluarga dan lapor polisi.
"Sementara satpam komplek melihat orang bonceng tiga masuk tidak curiga dan keluar dengan dua motor hanya di ‘hoi-hoi’ in sampai ke pinggir jalan," terangnya.
Setelah melapor ke pihak kepolisian, cek TKP, dan pengumpulan barang bukti, kasus tersebut belum ada perkembangan.
Korban Alami Trauma
Dari cerita Mahdiyyah, korban yang memiliki riwayat penyakit jantung keesokan harinya langsung drop.
"Dirawat sampai seminggu. Rahangnya tidak nyaman, trauma berat sama siapapun yang datang kerumah," ujarnya.
Mahdiyyah mengungkapkan bahkan saat mandi, korban masih terbayang kejadian tersebut.
*) Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews tengah menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian setempat.
(Tribunnews.com/Wahyu GP)