Politisi PKS Usulkan Ganja Jadi Komoditas Ekspor: Saya Siapkan Lahan, Buat Dunia Terkesima
Anggota Komisi VI DPR RI fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rafli mengusulkan ganja untuk diekspor.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Maksud saya Indonesia harus kita berikan performance yang membuat dunia itu terkesima, apa sajalah. Jadi seluruh produk," ungkap Rafli.
Peminat Ganja
Mengutip Wartakotalive.com, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko mengatakan, hingga kini ganja masih menduduki peringkat pertama sebagai narkoba yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia.
Saat ini tercatat 63 persen dari seluruh pengguna narkoba yang diperkirakan berjumlah hingga 3,6 juta orang di Indonesia, menggunakan ganja.
"Pengguna narkoba paling banyak menggunakan ganja. Itu sebanyak 63 persen," kata Heru di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).
Sehingga, pihaknya akan fokus pada pemusnahan ladang ganja di Aceh dan daerah lainnya.
"Jadi sekarang kita fokus di Aceh dan beberapa daerah, dan juga pemusnahan ladang-ladang ganja kita lakukan," ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari juga membenarkan hal tersebut.
Dua jenis narkoba lain yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia setelah ganja, lanjutnya, adalah sabu dan ekstasi.
"Kedua yang populer juga adalah narkotika jenis methampetamin, atau nama pasarnya kita sebut dengan sabu," ujar Arman Depari.
Lalu, untuk peringkat ketiga, narkoba yang banyak dikonsumsi oleh penyalahguna narkoba di Indonesia adalah pil rekreasional.
"Kemudian jenis pil rekreasional yaitu amphetamin. Nama populernya di pasar kita sebut ekstasi," lanjutnya.
"Tiga jenis ini masih mendominasi penyalahgunaan narkoba di Indonesia," jelas dia.
Kalangan anak muda disebut paling banyak tergiur mengonsumsi narkoba.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.