Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Hanggar Lanud Raden Sadjad, tempat observasi ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina tidak begitu jauh dari permukiman warga Natuna.

Atap hanggar yang berwarna putih bisa dilihat jelas dengan mata telanjang dari belakang rumah warga yang tinggal di Kampung Tua Penagi.

Pemilik rumah, Yohanes Supriyanto tidak segan mengajak awak media untuk masuk ke rumahnya.

Ia menunjukan betapa dekatnya hanggar dengan permukiman warga.

Baca: Kemendagri Apresiasi Langkah Pemkab Natuna Cabut Surat Edaran Soal Libur Sekolah

"Jarak hanggar dari Kampung ‎Tua Penagi sangat dekat, hanya satu kilometer. Kalau mau lihat, ayo masuk ke rumah saya. Kebetulan di belakang rumah saya ada tempat untuk santai, disana kelihatan," tutur Yohanes, Senin (3/2/2020).

Rumah Yohanes merupakan rumah panggung yang terbuat dari kayu.

Rumahnya memanjang ke belakang sehingga bisa terlihat hanggar tempat observasi ratusan WNI tersebut.

Baca: Wilayahnya Jadi Lokasi Observasi Ratusan WNI dari Wuhan Cina, Warga Natuna Kesulitan Cari Masker

"Itu yang putih atapnya itu hanggar.‎ Tampak jelas sekali kan. Kalau aktivitasnya tidak kelihatan karena tertutup bakau," imbuhnya.

Lantaran bangunan hanggar terlihat dari belakang rumahnya, Yohanes dan keluarganya selalu menggunakan masker dan mencuci tangan usai berkegiatan.

"Makanya kami pakai masker. Terlebih angin arahnya kesini. Selain itu kami cuci tangan dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Ya berdiam ‎diri saja di dalam rumah. Mau melaut kan tidak bisa," katanya.

675 Warga Tinggalkan Natuna Malam Tadi

Ratusan warga banyak yang keluar dari Natuna seiring wilayahnya dijadikan lokasi observasi ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina.

‎Warga Natuna Evie Zarma mengatakan beberapa warga Natuna ada yang memilih mengungsi ke rumah sanak saudara mereka di pulau-pulau terdekat menggunakan kapal.