Profil Gus Sholah, Lulusan ITB yang Merintis Kariernya Sejak Masih Kuliah
Rekam jejak dan biografi pengasuh ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) terkait pendidikan Karier Dunia menulis dan Politik
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: bunga pradipta p
Semasa kuliah, Gus Sholah aktif dalam kegiatan Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa.
Sejak 1967, beliau aktif di organisasi mahasiswa ekstra kampus, dan memilih Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai wadah bernaungnya.
Selain fokus pada pendidikan, Gus Sholah sejak kecil belajar mengaji bersama saudara-saudaranya.
Ketika ayahnya masih hidup, kegiatan mengaji dipimpin langsung oleh sang ayah.
Setelah Kiai Wahid wafat, tugas itu diambil alih oleh sang Ibu KH Bisri Syansuri.
Selain belajar membaca Al-Qur’an, saat remaja beliau juga belajar fiqih, nahwu, sorof, dan tarikh.
Guru-gurunya antara lain Ustaz Muhammad Fauzi dan Ust Abdul Ghoffar, alumni Pesantren Tebuireng yang tinggal di Jakarta.
Pada 1968, ia menikah dengan Farida, putri mantan Mentri Agama, KH Syaifudin Zuhri.
Gus Sholah menyelesaikan studinya pada 1979.
Dari pernikahan, ia dikaruniai tiga anak yakni Irfan Asy’ari Sudirman (Gus Ipang), Iqbal Billy, dan Arina Saraswati.
Karier Gus Sholah
Sejak masa kuliah, Gus Sholah mulai merintis karirnya di bidang kontraktor.
Pada 1970, mendirikan perusahaan kontraktor bersama dua orang kawan dan kaka iparnya, Hamid Baidowi.
Gus Sholah juga pernah bergabung dengan Biro Konsultan PT MIRAZH, menjadi Direktur Utama Perusahaan Konsultan Teknik (1978-1997).