TRIBUNNEWS.COM - Aktivis lingkungan cilik asal Gresik, Jawa Timur, Aeshninna Azzahra yang kerap disapa Nina kembali soroti sampah di sekitar lingkungannya.

Sebelumnya gadis cilik berusia 12 tahun tersebut menyurati Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Nina menuliskan surat terbuka sebagai sindiran keras akibat sampah plastik impor dari negara maju tersebut.

Adanya sampah plastik yang menjadi perhatian serius tersebut merupakan bencana non alam bagi Indonesia.

Nina pun memberikan solusi kepada masyarakat agar mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.

"Saya melakukan ini tu karena generasi seperti saya itu di masa depan itu orang yang paling rentan yang paling berdampak," kata Nina, dilansir KompasTV Live, Selasa (4/2/2020).

Lebih lanjut, ia mengatakan beberapa orang yang membuang sampah ke sungai akan membuat dampak buruk pencemaran lingkungan di masa depan ke generasi yang seumurannya.

"Makanya harus dimulai dari sekarang harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai," ujarnya.

Ia pun mengimbau pula kepada para anak-anak seumurannya agar tidak membuang sampah sembarangan dan mencintai lingkungan.

"Kita harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, tidak boleh membuang sampah ke mana pun (sembarangan)," ujarnya.

Terbiasa peduli lingkungan sejak kecil

Nina, mengaku sudah sejak kecil ia menjadi pemerhati lingkungan dan sudah biasa bersih-bersih lingkungan.

"Saya sejak dari kecil itu sudah diajak orang tua kayak demo ikan mati atau liat-liat sungai yang kotor. Bersih-bersihin pantai itu saya sudah sering. Jadi kegiatan gitu saya sudah biasa," katanya.