DPR Minta Pemerintah Perbaiki Iklim Investasi
"Fakta ini bisa mengindikasikan, iklim investasi di Indonesia ada yang perlu diperbaiki," ujar Marwan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marwan Jafar mengimbau pemerintah untuk terus memperbaiki iklim investasi di dalam negeri.
Hal tersebut disampaikan Marwan seiring adanya investor asing yang menarik dana atau menjual sahamnya sekitar Rp 1,8 triliun di pasar modal Indonesia pada Januari 2020.
Baca: Sempat Bilang Dipindahkan, Sekda DKI Akui 191 Pohon Besar di Monas Ditebang
"Fakta ini bisa mengindikasikan, iklim investasi di Indonesia ada yang perlu diperbaiki," ujar Marwan di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Menurutnya, investasi yang perlu diperbaiki, terutama terkait kepastian hukum di dalam negeri untuk memberikan kenyamanan bagi investor asing menanamkan modalnya di Tanah Airm
"Jaminan kepastian hukum mulai dari aspek perizinan hingga tingkat keamanan dan kenyamanan berbisnis di Indonesia," ujar Marwan.
Tercatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok hingga kembali ke level 5.000-an.
IHSG pada akhir Januari 2020 ditutup pada level 5.940, melemah 1,94 persen atau 117,54 poin.
Marwan mencontohkan, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terjadi penjualan ivestor asing hingga setengah triliun lebih atau senilai Rp550,27 miliar.
Itu sebabnya saham BCA sebagai bank swasta terbesar tersungkur ke posisi Rp32,400 per saham anjlok 1,300 poin atau 3,86 persen dengan nilai transaksi Rp1,16 triliun.
Selain itu, saham bank plat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga melemah 120 poin atau 2,62 persen ke posisi Rp4,460 per saham.
Baca: Presiden Singapura Beri Ucapan Selamat ke Jokowi Terpilih Kembali Menjadi Presiden RI
Penyebabnya juga karena investor asing menarik dana yang tertanam di saham bank BUMN ini senilai Rp231,93 miliar.
Mengutip penelitian dari Reliance Sekuritas, Marwan membenarkan bahwa anjloknya saham BBCA yang memiliki kapitalisasi besar di pasar modal Indonesia menjadi penyebab IHSG terpuruk.