Warga Natuna Ketakutan Seusai WNI dari Wuhan Tiba, Bupati Abdul Hamid Rizal: Wajar Waswas
Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Abdul Hamid Rizal buka suara terkait warganya yang memilih mengungsi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Abdul Hamid Rizal buka suara terkait warganya yang memilih mengungsi.
Diketahui, sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, China dievakuasi menuju Natuna pada Minggu (2/2/2020) lalu.
Melihat hal tersebut, menurut Abdul Hamid, wajar warganya merasa ketakutan karena terlambatnya sosialisasi terkait penyebaran virus corona.
Warga Natuna sempat berunjuk rasa dan menunjukan penolakkannya terkait kedatangan 243 WNI dari Wuhan itu.
Abdul Hamid menyebut, aksi para warganya lantaran ada kecemasan yang dirasakan.
Mereka ketakutan apabila dari tempat karantina itu bisa menularkan virus corona ke wilayah tersebut.
Ia kembali menegaskan, kecemasan itu dipengaruhi oleh terlambatnya sosialisasi dari pemerintah pusat terkait karantina WNI di Natuna.
"Sekarang ini tim kita juga di lapangan, dari Dinas Kesehatan sudah menyampaikan juga," kata Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (4/2/2020).
"Bahwa bagaimana soal penularan apa segala macam untuk kiranya masyarakat bisa tenang," tuturnya.
"Jadi tidak terlalu waswas. Iya toh?," tambahnya.
Ia mengatakan, sudah menjadi hal umum bagi masyarakat yang tinggal di kampung merasa waswas mendengar kejadian yang belum pernah ada sebelumnya.
WNI Karantina 14 Hari
Diketahui, WNI dari Wuhan menjalani proses karantina selama 14 hari ke depan di Natuna tepatnya di Kampung Penagi.
Diberitakan sebelumnya, kondisi Kampung Penagi saat ini justru kosong dan ditinggalkan oleh penghuninya.