Ahli Jawab Isu Orang Indonesia 'Kebal' Virus Corona, Biasa Minum Es Batu Air Mentah & Hujan-hujanan
Seorang Dokter Spesialis Paru bernama Chrisrianto Edy Nugroho menjawab isu orang Indonesia yang kebal terhadap virus corona.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China masih menjadi isu hangat.
Hingga Kamis (6/2/2020), virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 28.000 kasus di berbagai belahan dunia.
Meski paling banyak menginfeksi di negara 'asalnya' China, namun negara lain pun ikut tertular penyebarannya.
Seperti Amerika, Perancis, Hongkong, Singapura, Malaysia dan lainnya.
Sementara di Indonesia, belum ada warganya yang terjangkit virus tersebut.
Namun, salah seorang WNI yang bekerja di Singapura telah tertular virus yang masih belum ditemukan obatnya.
Persoalan orang Indonesia yang dianggap 'kebal' akan virus pun mencuat ke publik.
Baru-baru ini jagat maya dihebohkan oleh cuitan akun bernama @ohhhvini yang menyinggung mengenai hal tersebut.
Cuitan itupun menjadi viral, sampai mendapatkan 35.700 retweet pada Kamis (6/2/2020).
Bahkan, cuitan tersebut telah disukai sebanyak 71.500 warganet di Twitter.
Satu di antara cuitannya itu @ohhhvini menuliskan bisa jadi orang Indonesia sudah terpapar virus, tetapi tubuhnya kelebihan antibodi.
"Virus corona bisa jadi sudah masuk ke tubuh orang Indonesia. Tapi si virus kebingungan karena begitu banyak antibodi. Orang Indonesia itu mayoritas kebal dengan virus beginian." cuitnya pada Senin (3/2/2020) itu.
Akun @ohhhvini juga mengatakan kebiasaan lain orang Indonesia yang dianggap 'kebal' akan virus corona.
Yaitu terbiasa mencuci ratusan piring hanya dengan satu ember.
"100 sendok piring gelas cuma dicuci dengan air 1 ember." tambahnya.
Spekulasi pun bermunculan dari banyak warganet setelah cuitan itu viral.
Ada yang membenarkan cuitan tersebut, namun ada juga yang tidak mempercayainya.
Seorang Dokter Spesialis Paru bernama dr Chrisrianto Edy Nugroho Sp.P, FISR berkomentar soal cuitan tersebut.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada penelitian secara ilmiah mengenai kekebalan orang Indonesia menghadapi virus corona.
"Sampai sekarang belum ada penelitian secara ilmiah yang menyebut kandungan antibodi pada orang Indonesia lebih banyak dibandingkan negara lain di dunia," ujarnya kepada Tribunnews.com, Kamis (6/2/2020).
Pria yang akrab disapa dr Chris ini pun tak menampik jika kebiasaan orang-orang Indonesia bisa membuat tubuhnya lebih kuat.
"Memang kebiasaan sebagian orang Indonesia khususnya yang hidup di kampung atau di desa seperti sering bermain di luar rumah dan kadang tidak cuci tangan terlebih dahulu saat makan buah-buahan."
"Demikian halnya dengan meminum air mentah, bermain hujan-hujanan serta bermain di tempat-tempat yang kotor, terkadang bisa membuat tubuhnya lebih kuat," tutur dr Chris yang berpraktik di Rumah Sakit Indriati dan Rumah Sakit JIH Solo itu.
Lebih kuat yang dimaksudkan karena adanya zat antibodi yang lebih banyak, Chris menyebut, hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut dari hipotesis tersebut.
"Dalam arti tidak mudah terkena penyakit atau jarang sakit apakah itu karena adanya zat antibodi yang lebih banyak, belum pernah ada penelitiannya," jawab dr Chris.
Lanjutnya, meski kebiasaan tersebut lebih banyak berada di desa, nyatanya di perkotaan pun tidak ada yang terkena virus corona.
"Di sisi lain ternyata penduduk Indonesia yang belum terkontaminasi virus corona tidak hanya orang-orang di desa atau kampung saja."
"Tetapi yang hidup di perkotaan belum ada yang terkena juga," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)