Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ombudsman Lihat Indikasi Maladministrasi oleh Andre Rosiade, Ini Kata Pihak Kepolisian Sumbar

Penggerebekan prostitusi online itu dilakukan di sebuah hotel di Padang, Sumatera Barat pada Minggu (26/1/2020) dan turut disaksikan oleh wartawan.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ombudsman Lihat Indikasi Maladministrasi oleh Andre Rosiade, Ini Kata Pihak Kepolisian Sumbar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Anggota DPR RI Andre Rosiade bersama pihak kepolisian dari Polda Sumbar saat menggerebek wanita yang terlibat prostitusi online di Padang, Minggu (26/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Penggerebekan prostitusi online yang melibatkan anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menjadi gaduh dan mendapat banyak sorotan dari publik.

Hal itu lantaran Andre dianggap mempermalukan perempuan dengan membuat suatu jebakan dan melakukan penggerebekan serta melibatkan wartawan untuk mengekspos.

Penggerebekan prostitusi online itu dilakukan di sebuah hotel di Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (26/1/2020) dan turut disaksikan oleh para wartawan serta Andre Rosiade.

Kasus tersebut menjadi perbincangan publik, bahkan Ombudsman pun turut menyoroti.

Baca: Penggerebekan PSK di Padang yang Libatkan Andre Rosiade Tuai Kritikan, Dianggap Mempermalukan

Anggota Ombudsman RI, Ninik Rahayu, meminta pihak kepolisian mengungkap prosedur penindakan terkait adanya dugaan jebakan dalam penggerebekan tersebut.

Menurutnya, jika memang dilakukan pejebakan, itu merupakan kewenangan dari pihak kepolisian.

Ninik menyayangkan, dalam kasus prostitusi online ini melibatkan seorang yang tidak sesuai koridor tugas, pokok, dan kewenangannya.

Berita Rekomendasi

"Bahwa kegiatan penyelidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 dalam Perka Polri ini dapat dilakukan dengan cara penyamaran (undercover)," ucapnya, Rabu (5/2/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, PSK tersebut bisa jadi merupakan korban tindak pidana perdagangan orang.

Ninik mengharagai upaya yang dilakukan oleh Politikus Partai Gerindra tersebut, namun ia juga mengingatkan agar tak melakukan kesewenang-wenanangan.

"Meski kita hargai upaya-upaya pemberantasan penjualan orang, termasuk dalam bentuk prostitusi. Maka seharusnya semua pihak tetap dalam koridor tugas pokok dan kewenangannya dan jangan ada kesewenang-wenangan karena jabatannya," ucap Ninik.

Baca: Kabar Terbaru Heboh Andre Rosiade Gerebek PSK di Padang, Ombudsman Lihat Sejumlah Indikasi

Sementara itu, Kepala Ombudsman Perwakilan Sumbar, Yefri Heriani, mengatakan pihaknya akan berkomitmen untuk mengawal prosedur penanganan kasus tersebut.

Menurutnya, Ombudsman mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap pejabat publiknya sendiri.

Ia pun akan menelusuri dugaan maladministasi yang dilakukan oleh Andre Rosiade.

"Andre Rosiade itu sebetulnya pejabat publik, maka perlu ditelusuri dugaan maladministrasi apa yang dilakukan Andre Rosiade," kata Yefri Heriani, Kamis (6/2/2020), seperti dikutip TribunPadang.

Ia menambahkan, saat ini Ombudsman sudah melakukan koordinasi ke beberapa pihak terkait, baik Ombudsman pusat maupun pihak kepolisian dan lainnya.

"Ombudsman pusat telah memberi masukan terhadap kondisi seperti ini. Ombudsman akan memastikan prosedur berjalan adil, jujur dan terbuka," terangnya.

Baca: Andre Rosiade Gerebek PSK di Padang, Cucu Bung Hatta Beri Sindiran Menohok

Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Stafanus Satake Bayu Setianto menjelaskan kasus tersebut memang berawal dari pelaporan Andre Rosiade.

"Jadi ada laporan dari masyarakat melalui Andre Rosiade anggota dewan, kemudian kepolsisian Polda Sumbar menindaklanjuti laporan itu, kemudian melakukan penggerebekan," terangnya saat berbicara di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu.

Namun demikian, ia mengatakan dalam hal ini Andre Rosiade melaporkan sebagai masyarakat pada umumnya.

"Kami anggap Bapak Andre sebagai masyarakat yang melaporkan kepada polisi, jadi begitu ada laporan dari masyarakat, pihak kepolisian melakukan tindakan seperti itu."

"Jadi memang Pak Andre itu memberikan informasi sebagai masyarakat dan setidaknya itu membantu tugas polisi," terangnya.

Satake Bayu menegaskan, dalam hal ini pihak Andre Rosiade hanya sebatas memberikan informasi, adapun tindak lanjutnya dilakukan oleh kepolisian.

"Kalau dari kita hanya sebatas dapat laporan dari bapak Andre dan kita tindaklanjuti," jelasnya.

Baca: Komnas Perempuan Soroti Cara Andre Rosiade Ungkap Prostitusi Online di Padang: Tidak Cukup Cerdas

Jawaban Andre Rosiade

Dalam kesempatan yang sama, Andre Rodiade pun memberikan klarifikasinya terkait banyaknya wartawan dan juga soal tuduhan menjebak PSK dengan membuat suatu umpan atau jebakan.

Menurut Andre, pengungkapan prostitusi online di Padang itu merupakan tindak lanjut dari pelaporan dan keresahan dari masyarakat kepada dirinya.

Kemudian, dari pelaporan warga itu kepolisian bersepakat untuk melakukan pembuktian.

"Masyarakat itu datang ke saya, tentu saya kenal karena dia melapor ke saya," ungkap Andre.

Lebih lanjut, ia menyampaikan masyarakat itu berkoordinasi dengan Cyber Crime Polda lalu bekerjasama untuk melakukan proses penggrebekan.

Andre juga menegaskan bahwa yang di dalam kamar hotel bersama seorang PSK bukanlah ajudannya.

"Itu isu, fitnah, penggiringan opini yang sangat sesat."

"Yang ada di dalam itu adalah masyarakat," ungkap Andre.

Andre Rosiade yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat itu juga angkat suara terkait adanya dirinya serta banyaknya wartawan yang turut menyaksikan penggerebekan itu.

Baca: Rekam Jejak Andre Rosiade, Anggota DPR dari Gerindra yang Dituduh Jebak PSK Saat Penggerebekan

Menurutnya, lokasi hotel tempat penggerebekan itu memang satu tempat dengan kegiatan penyampaian visi dan misi Calon Gubernur di Sumatera Barat saat itu.

Di acara tersebut, banyak wartawan yang sedang meliput kegiatan itu, sehingga tidak aneh jika kemudian banyak wartawan yang datang turut menyaksikan penggerebakan itu.

"Kebetulan di hotel itu ada acara penyampaian visi dan misi calon gubernur sumatera barat di hotel yang sama, dan kemudian wartawan banyak meliput hal itu," ungkap Andre Rosiade saat berbicara di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (5/2/2020).

"Kebetulan hotelnya sama, kebetulan waktu polisi datang dan mereka mendengar, ya tentu ini hot news bagi wartawan, sehingga wartawan ikut ke sana," ungkap Andre.

(Tribunnews.com/Tio, TribunPadang.com/Rizka, Kompas.com/Haryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas