Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Minta BRG Lakukan Pembasahan Masif Lahan Gambut

Pembasahan yang dilakukan menurut Presiden haruslah masif. Pasalnya tingkat kesulitan pemadaman lahan gambut cukup tinggi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Presiden Minta BRG Lakukan Pembasahan Masif Lahan Gambut
TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS
Seorang warga menggunakan baju spiderman bersama pemadam kebakaran Pandu Siaga memadamkan kebakaran lahan gambut di dekat Perumahan Nuansa Serdam Residence, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (20/9/2019) sore. Aksi ini sebagai dukungan kepada petugas yang tak kenal lelah melaksanakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) agar terus melakukan pembasahan kanal kanal gambut sebagai bentuk antisipasi kebakaran.

Hal itu disampaikan presiden dalam Rekornas penanggulangan Hutan 2020 di Istana Negara, Kamis, (6/2/2020).

"Saya ingatkan kepada Kepala BRG agar yang namanya pembasahan itu terus dijaga. Kanal-kanal dijaga betul agar basah terus. Terutama di daerah-daerah gambut yang mengalami penurunan muka air secara drastis di musim-musim kemarau," ujar Presiden. 

Baca: Polisi Tegaskan Posisi Andre Rosiade saat Penggerebekan Prostitusi Online Sebagai Masyarakat Biasa

Pembasahan yang dilakukan menurut Presiden haruslah masif. Pasalnya tingkat kesulitan pemadaman lahan gambut cukup tinggi. 

"Sekat kanal, embung, sumur bor, terus saya mendapatkan laporan sudah  berapa banyak yang kita kerjakan. Saya ikuti terus ini," katanya.

Baca: Andre Rosiade Diduga Jebak PSK di Padang, Ini Reaksi dari Ombudsman RI dan Mahkamah Kehormatan Dewan

Selain itu Presiden meminta solusi permanen terhadap kebakaran hutan yang terjadi karena motif ekonomi. Berdasarkan laporan 99 persen kebakaran hutan karena disengaja. 

"Karena memang land clearing yang paling murah, pembersihan lahan yang paling murah itu memang lewat pembakaran. Yang harus mulai kita tata ulang kembali. Saya juga titip kepada Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan reward dan insentif,"pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas