Profil JB Sumarlin: Anak Buruh Tani di Blitar, Dipercaya Pak Harto Jadi Arsitek Pembangunan
Presiden Soeharto mengangkatnya sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, merangkap Ketua Bappenas di periode 1983-1988.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan era Orde Baru,. JB Sumarlin meninggal dunia hari ini, Kamis (6/2/2020).
Informasi yang dibagikan oleh putri almarhum, Sylvia W Sumarlin menyebutkan, JB Sumarlin meninggal pukul 14.15 WIB di Rumah Sakit Carolus, Jakarta.
JB Sumarlin dikenal sebagai salah satu menteri yang sangat diandalkan oleh almarhum Presiden Soeharto.
Sumarlin menjadi arsitek pembangunan Indonesia lewat perannya sebagai Menteri Perencanaan Pembngunan merangkap sebagao Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode 1983 sampai 1988.
Mengutip Wikipedia, JB Sumarlim lahir dari pasangan Sapoean Pawirodikromo dan Karmilah, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Kakek dari jalur ibu, Toedjo Towinangoen, adalah seorang petani yang memiliki sawah dan pekarangan luas di Desa Ngadirejo di Kecamatan Nglegok, Blitar, Jawa Timur, yang berdekatan dengan Gunung Kelud.
Nenek dari ibunya bernama Raminah.
Baca: BREAKING NEWS: Menkeu Era Orde Baru JB Sumarlin Meninggal Dunia
Sumarlin menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri I, Blitar pada 1944. Kemudian dia bersekolah SMP di Kediri dan Yogyakarta pada 1947.
Sumarlin kemudian pindah ke Jogja untuk bersekolah di SMA Negeri I, Yogyakarta dan dilanjutkan ke SMA I, Budi Utomo, Jakarta di 1952.
Gelar doctorandus di bidang ekonomi dia dapatkan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1958), dan gelar Master of Arts (MA) di bidang Ekonomi dari University of California di Berkeley, California, AS (1960).
Gelar S3 Doctor of Philosophy (Ph.D) bidang Ekonomi dan Pembangunan Sosial (Economics and Social Development) dia raih dari University of Pittsburgh, AS pada 1968.
Sumarlin merintis karier sebagai asisten dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1957
dan menjadi guru besar FE UI sejak 1960-sekarang.
Dia kemudian jadi staf ahli Menteri Keuangan Prof. Dr. Ali Wardhana mulai Desember 1968-Mei 1969
Sekretaris Dewan Moneter (1970-1973) dan menjadi Deputi Ketua Bappenas bidang Fiskal dan Moneter (1969-1973).
Sumarlin juga pernah menjadi anggota MPR periode 1972-1988 dan menjadi Wakil Ketua Bappenas di 1973-1982.
Presiden Soeharto kemudian mengangkatnya sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, merangkap Ketua Bappenas di periode 1983-1988.
Sumarlin pernah menjadi Menteri Pendidikan ad interim di 1985, Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Ketua BPK 1993-1998.
Karier di perusahaan, dia pernah menjadi presiden komisaris independen di Asuransi Ramayana Tbk. dan pernah pula menjadi Guru Besar Emeritus di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia sejak 2008.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.