Wahyu Setiawan Mengaku Tak Kenal Harun Masiku, Tapi Lebih Mengenal Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto
Kasus suap tersangka PAW anggota DPR yang melibatkan mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengaku tidak mengenal Harun Masiku sebagai pemberi suap.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Tersangka kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR yakni mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengaku tidak mengenal Harun Masiku sebagai pemberi suap.
Wahyu Setiawan justru lebih mengenal sosok Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Diperiksa selama tujuh jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wahyu Setiawan dicecar sekitar 20 pertanyaan antara lain seputar kedekatannya dengan politisi PDI-P Harun Masiku.
Hingga kini, Harun Masiku masih menjadi buronan KPK.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri menyebut keterangan yang diberikan masih sama seputar pemberian dan penerimaan uang.
"Ini tentu sebagai bentuk keseriusan bagi kami juga," ungkapnya, dilansir kanal YouTube Official iNews, Kamis (6/2/2020).
Kendati demikian, Ali mengatakan tersangka Harun Masiku belum ditemukan sampai saat ini.
"Harun Masiku hari ini kita belum bisa menemukan keberadaan yang bersangkutan dan belum bisa menangkap," terang Ali Fikri.
Sehingga, Ali berujar jika Harun Masiku sudah ditangkap akan segera dibawa ke KPK untuk menunjukkan perbuatannya.
Ali Fikri juga menyatakan pihak KPK telah berupaya dalam pencarian Harun Masiku.
"Termasuk kita tahu, Wakapolri juga menyampaikan bahwa telah menyebar Daftar Pencarian Orang (DPO) ke seluruh Kepolisian Daerah (Polda) di seluruh Indonesia," paparnya.
Baca: KPK Sebut Kompol Rossa Bisa Dikembalikan ke Polisi Kapan Saja meski Ikut Tangani Kasus Harun Masiku
Baca: Kepada Penyidik KPK Wahyu Setiawan Mengaku Tak Kenal Harun Masiku Tapi Mengenal Hasto Kristiyanto
Koordinator ICW Pertanyakan Kinerja KPK Usut Harun Masiku: Pasti Ada Aktor Besar di Baliknya!
Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo angkat bicara terkait keberadaan Harun Masiku.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Kamis (30/1/2020).