WNI yang Terinfeksi Virus Corona di Singapura Tidak Bisa Dipulangkan ke Indonesia, Ini Penyebabnya
Alasannya terdapat aturan dari World Health Organization (WHO) yang melarang evakuasi warga apabila sedang terjangkit virus corona.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemulangan WNI yang positif terinfeksi virus corona di Singapura belum bisa dilakukan.
Alasannya terdapat aturan dari World Health Organization (WHO) yang melarang evakuasi warga apabila sedang terjangkit virus corona.
"Kemungkinan dipulangkan. Tetapi kan masalahnya kalau menurut protokol WHO, orang yang sakit tidak boleh dievakuasi," kata Muhadjir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
Baca: Maybank Bali Marathon 2020 Siap Digelar, Registrasi Dibuka Mulai 25 Februari
Berdasarkan aturan WHO, pemerintah suatu negara hanya diperbolehkan mengevakuasi warganya yang dinyatakan sehat.
Muhadjir mencontohkan kasus tiga WNI di Wuhan yang tidak bisa dievakuasi karena dalam kondisi sakit meski belum dipastikan terinfeksi virus corona.
Baca: Ilija Spasojevic beri kode gabung Persib Bandung, bagaimana nasib Geoffrey Castillion?
"Kalau mengacu pada protokol WHO begitu. Sama dengan kayak di Cina. Kan ada tiga orang yang tak lolos screening kesehatan, jadi tak bisa ikut dievakuasi. Mohon dicatat itu sakitnya bukan corona, jadi di sana itu pusing saja enggak boleh berangkat. Harus betul-betul sehat, baru bisa dievakuasi," kata Muhadjir.
Saat ini menurut Muhadjir pemerintah Indonesia sedang berkoordinasi dengan pemerintah Singapura agar WNI yang terinfeksi virus Corona tersebut mendapatkan perawatan.
Sehingga, nantinya dapat dipulangkan ke Indonesia.
Baca: Andre Rosiade Bantah Jebak PSK dan Dipakai Sebelum Digerebek di Padang: Kondom Masih Utuh
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat ini sedang berupaya mencari alternatif terbaik bagi WNI tersebut.
"Bagaimanapun mereka adalah WNI kami sehingga kami harus hadir menangani kasus ini. Mudah-mudahan ini satu satu-satunya, tidak ada tambahan lagi," katanya.
Mengenai biaya perawatan WNI tersebut menurut Muhadjir masih dibahas pemerintah.
Karena menurutnya berhubungan dengan protokol kebijakan negara lain.
"Masih dicari peluang supaya bagaimana tertangani saja, terawat dengan baik," katanya.
Bekerja sebagai asisten rumah tangga
Pemerintah Singapura melaporkan enam kasus baru penyebaran virus corona di wilayahnya.
Satu dari enam orang yang terinfeksi virus corona merupakan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia.
Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 44 tahun diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga pada seorang perempuan yang juga tertular virus corona.
Mereka tinggal di Jalan Bukit Merah, Singapura.
Baca: Seorang TKI di Singapura Positif Terinfeksi Virus Corona
Belum ada informasi detail mengenai identitas WNI tersebut.
Namun disebutkan, majikan WNI tersebut merupakan warga negara Singapura yang bekerja di Yong Thai Hang, sebuah toko produk-produk kesehatan Cina di Cavan Road, Lavender.
Toko itu menjadi tempat yang kerap dikunjungi turis dari Cina.
Oleh Otoritas Kesehatan Singapura, empat dari enam orang yang terinfeksi virus corona diketahui tidak melakukan perjalanan dari Wuhan, Cina.
Empat orang itu adalah perempuan.
Baca: WNI yang Positif Virus Corona di Singapura Seorang ART dan Tidak Pernah ke China
Kasus ini terbilang baru, karena penularan virus corona terjadi setelah melakukan kontak atau interaksi dengan rombongan turis dari Cina.
Tiga dari empat perempuan diketahui melayani atau berinteraksi dengan turis asal Cina yang berlibur ke Singapura.
Dua orang bekerja di Yong Thai Hang, sebuah toko produk kesehatan Cina di Cavan Road, di Lavender, yang melayani kelompok tur Cina.
Ketiga, asisten rumah tangga berkewarganegaraan Indonesia.
Sedangkan yang keempat adalah pemandu wisata.
Baca: Petugas Medis Meninggal Dunia setelah Berjuang Sembuhkan Pasien Virus Corona 10 Hari Berturut-turut
Empat perempuan itu melakukan kontak dengan rombongan turis asal Cina.
Departemen Kesehatan menjelaskan, rombongan turis Cina itu tiba di Singapura pada 22 Januari lalu.
Sehari setelah itu, mereka mengunjungi Yong Thai Hang, sebuah toko produk-produk kesehatan Cina di Cavan Road, Lavender, Singapura.
Rombongan turis itu juga mengunjungi beberapa lokasi lainnya.
Dilaporkan pula, rombongan turis Cina itu sempat melakukan perjalanan ke Malaysia pada 24-26 Januari lalu, sebelum kembali ke Singapura melalui Woodlands Checkpoint pada 27 Januari dini hari.
Dilaporkan rombongan turis Cina itu terbang dari Terminal 1 Bandara Changi pada 27 Januari pagi hari, sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Tidak disebut mereka terbang ke mana.
Selain itu, dua kasus lain terjadi kepada warga Singapura yang baru kembali dari Wuhan pada penerbangan Kamis (30/1/2020) lalu.
Secara total, sekarang ada 24 kasus dikonfirmasi virus corona di Singapura.
"Empat kasus baru merupakan "penularan lokal", ujar Menteri Kesehatan Gan Kim Yong pada Selasa (4/2/2020).
KBRI Belum Kantongi Identitas WNI yang Positif Terinfeksi Virus Corona di Singapura
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura menyatakan, belum mengantongi identitas Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Singapura positif terinfeksi virus corona.
KBRI Singapura telah mendapat konfirmasi lisan dari Kementerian Kesehatan Singapura soal WNI yang terinfeksi virus corona.
Namun, dikarenakan personal data protection act, identitas WNI tersebut belum dapat disampaikan.
Baca: Satu Orang Meninggal Dunia di Hong Kong Akibat Virus Corona
"KBRI Singapura terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang terkait penanganan hal tersebut," tulis KBRI Singapura dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (4/2/2020).
Saat ini, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dilaporkan positif virus corona tersebut sedang ditangani tim medis dari Singapore General Hospital.
"WNI tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke RRT namun merupakan pekerja rumah tangga dari warga negara Singapura yang juga telah sebelumnya ditetapkan positif corona virus," ujarnya lagi.
Baca: Rocky Gerung Sebut Berkantornya Menteri Kesehatan di Natuna Sebagai Pencitraan
KBRI mengimbau untuk seluruh WNI yang berada di Singapura tetap waspada dengan menjaga kesehatan dan kebersihan, dan memperhatikan imbauan yang dikeluarkan Pemerintah Singapura melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan.
Diketahui pada hari ini 4 Februari 2020, Ministry of Health Singapura mengumumkan kasus coronavirus ke-21 di Singapura, yaitu WNI berusia 44 tahun yang bekerja sebagai pekerja migran.