Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantu Korban WO 'Bodong' Pandamanda yang Terancam Gagal Menikah, MUA Ini Gratiskan Jasanya

Korban WO bodong pandamanda yang terancam gagal menikah dibantu oleh MUA yang menggratiskan jasanya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Bantu Korban WO 'Bodong' Pandamanda yang Terancam Gagal Menikah, MUA Ini Gratiskan Jasanya
Kolase Twitter/@novpaws dan TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Seorang MUA bantu gratiskan para calon pengantin yang terancam gagal menikah karena tertipu WO Bodong. 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita pernikahan tanpa dekor dan katering yang viral di jagat maya menjadi pembuka terbongkarnya kasus wedding organizer (WO) bodong.

Ternyata setelah diselidiki oleh Polres Metro Depok, terungkap puluhan pasangan yang menjadi korban dari WO bodong bernama Pandamanda itu.

Akibatnya para calon pengantin yang sudah mentranster uang senilai puluhan juta, bisa terancam gagal menikah.

Informasi pun terus berkembang hingga diketahui total kerugian korban WO bodong itu mencapai Rp 2,5 Miliar.

Di balik banyaknya korban yang terancam gagal menikah, ada sejumlah masyarakat yang mau meringankan beban para korban.

Satu di antaranya adalah wanita bernama Nova Valensia, seorang Make Up Artist yang menawarkan jasanya membantu para korban.

Wanita berusia 26 tahun itu pun tak segan-segan untuk memberikan jasanya secara gratis.

BERITA TERKAIT

Valen sapaan akrabnya, mengaku tak menyangka ada orang yang tega untuk menipu calon pengantin di hari sakral di hidupnya.

"Kaget ya masih ada manusia yang tega mengambil kepentingan pribadi dengan memberi iming-iming paket nikah murah," ujar Valen kepada Tribunnews.com, Jumat (7/2/2020).

Ia menerangkan beberapa korban WO bodong tersebut memiliki penghasilan bisa dibilang hanya berkecukupan.

"Rata-rata, pengantin tersebut memiliki pekerjaan yang bisa dibilang, menabung untuk menikah saja merupakan usaha keras," kata Valen yang sudah menjadi MUA sejak tahun 2014 itu.

Ia pun mengaku prihatin atas korban-korban WO bodong yang bisa terancam gagal menikah.

"Lalu tiba-tiba mendapat kabar ditipu oleh WO, aku menjadi kasihan dan prihatin, jadi aku berusaha membantu untuk merias," tutur Valen.

Dari tersebarnya informasi soal dirinya yang akan merias gratis, beberapa korban sudah menghubunginya.

"Sudah ada beberapa yang menghubungi. Setelah ditipu, rata-rata mereka masih bingung menentukan kelanjutan acara pernikahannya."

"Ada yang sebelumnya ingin mengadakan resepsi besar-besaran lalu hanya memilih akad saja, ada juga yang menunda pernikahannya," ujar Valen.

Dari beberapa korban yang sudah menghubungi, sudah ada tiga pasangan yang sudah pasti akan menggunakan jasanya.

"Sejauh ini yang aku handle baru ada tiga pasangan, tetapi kurang lebih ada 40 pasangan yang menjadi korban penipuan," jelas Valen yang bertempat tinggal di Jakarta itu.

Setelah poster ia menawarkan merias para korban WO secara gratis, ada beberapa orang yang juga ingin ikut membantu.

"Feedbacknya sangat positif, ada banyak di Instagram yang mau membantu juga di bidang lain."

"Seperti sanggar busana yang menyewakan dan vendor fotografer yang mau membantu," jelasnya.

Hingga Jumat (7/2/2020), cuitan Valen yang menawarkan jasa riasannya secara gratis menjadi viral.

Cuitan tersebut sudah mendapat 4.700 ribu komentar dan disukai 2.300 ribu oleh warganet di Twitter.

Korban bertambah menjadi 44 orang

Polisi telah menahan pemilik WO Pandamanda bernama Anwar Said (32) sebagai tersangka kasus penipuan.

Tipu Banyak Pengantin & Vendor, WO Pandamanda Gunakan Cara Licik Ini & Kelabui Banyak Pihak
Tipu Banyak Pengantin & Vendor, WO Pandamanda Gunakan Cara Licik Ini & Kelabui Banyak Pihak (Instagram pandamanda_weddingorganizer dan KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN)

Menyusul jumlah korban yang terus bertambah, Polres Metro Depok membuka posko pengaduan.

Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah menjelaskan kemarin korban penipuan wedding organizer masih 40, sekarang sudah bertambah menjadi 44 orang.

“Pengembangan dan penyidikan masih terus berjalan ya hingga saat ini," ungkap Azis di Markas Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (7/2/2020).

"Hari ini ada empat calon korban lagi yang datang, jika ditotal sudah ada 44 orang yang lapor."

"Nah oleh sebab itu kami buat posko pengaduan,” ujar sambung Azis.

Azis membeberkan, dibukanya posko pengaduan ini lantaran tak menutup kemungkinan masih ada korban penipuan yang hendak melapor.

(Tribunnews.com/Maliana, Tribunjakarta.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas