Soal Pembangunan Terowongan Silaturahmi, PBNU: Saya Enggak Paham Apa Tujuannya
"Saya enggak paham apa tujuannya. Apa budaya, nilai agama, apa nilai apa itu, apa politik?" ujar Said Aqil
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku tidak paham tujuan pemerintah membangun terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
"Saya enggak paham apa tujuannya. Apa budaya, nilai agama, apa nilai apa itu, apa politik?" ujar Said Aqil di kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020).
Baca: Jokowi Ungkap Rencana Pembangunan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral
Menurut Said Aqil, pembangunan bangunan tersebut harusnya memiliki target serta nilai yang jelas.
Said Aqil menduga terdapat motif politik dalam pembangunan terowongan ini.
"Harus ada nilai dong, harus ada target. Apa nilai budaya, apa nilai agama, apa nilai. Jangan-jangan ini strategi politik," tutur Said Aqil.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui rencana usulan membangun terowongan bawah tanah yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta.
Bahkan, Jokowi sudah memberikan nama terowongan silahturahmi yang menghubungan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
Baca: Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral akan Perkuat Silaturahmi Antar-Umat Beragama
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di sela-sela meninjau proyek renovasi Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (7/2/2020).
"Juga tadi ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral tadi sudah saya setuju sekalian sehingga menjadi sebuah terowongan silaturahmi," kata Jokowi.
Jangan hanya simbolik
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengapresiasi rencana membangun 'terowongan silahturahmi' yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
"Baik. Silahkan saja (dibangun)," ujar anggota DPR RI ini saat ditemui Tribunnews.com, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Baca: Jokowi Ungkap Alasan Pembangunan Terowongan Silaturahmi Istiqlal dan Katedral, Simbolkan Hal Ini
Hanya saja, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini mengingatkan agar toleransi itu jangan cuma berhenti pada sesuatu yang simbolik.