Soal Pembangunan Terowongan Silaturahmi, PBNU: Saya Enggak Paham Apa Tujuannya
"Saya enggak paham apa tujuannya. Apa budaya, nilai agama, apa nilai apa itu, apa politik?" ujar Said Aqil
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Menurut dia, harus ada gerakan-gerakan yang mengajarkan toleransi kepada warga negara ditebar setelah membangun 'terowongan silahturahmi.'
"Saya ingin mengingatkan, toleransi itu jangan cuma simbolik. Setelah terowongan dibuat, buatlah gerakan-gerakan yang mengajarkan toleransi kepada warga negara. Jangan berhenti cuma simbolik saja," tegas Gus Yaqut.
Dapat memperkuat kerukunan
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mendukung rencana membangun 'Terowongan Silaturahmi' yang menghubungan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
"Rencana pembangunan terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral merupakan kebijakan yang patut didukung," ujar Ketua DPP Golkar ini saat ditemui Tribunnews.com di Ruang Kerjanya, di Parlemen, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Apalagi kata Ace, dua rumah ibadah itu merupakan ikon rumah ibadah yang secara simbolik mencerminkan toleransi beragama di Indonesia.
Baca: Profil Andre Rosiade di Wikipedia Mengalami Perubahan, Kini Ada Kolom Penjebakan PSK
Sebagaimana diketahui, Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Sementara, Gereja Katedral juga merupakan Gereja yang berada di titik Ibukota Jakarta.
"Keduanya berdampingan letaknya dan dikenal selama ini sebagai simbol rumah ibadah yang mencerminkan kerukunan umat beragama di Indonesia," jelas Ace.
Dengan adanya terowongan ini, dia yakin, akan semakin memperkuat silaturahmi antar-umat beragama dalam kerangka memperkuat ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sebangsa).