Teroris yang Ditembak di Riau Pernah Rekrut Polwan Polda Maluku Utara
Terduga teroris WF disebut memiliki pemahaman yang radikal tentang agama. Bahkan, kata dia, sang mertuanya sempat disebut syirik.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono membenarkan menembak mati satu orang terduga teroris berinisial WF di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau pada Kamis (6/2/2020) sore. Diduga, pelaku ialah admin grup jejaring pesan Whatsapp yang kerap menarik orang sebagai 'volunteer'.
Menurut Argo, salah satu korbannya ialah Bripda Nesti Ode Sami yang juga merupakan anggota polisi wanita Polda Maluku Utara. Ode dicurigai sebagai anggota kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang disebut-sebut sebagai pengantin untuk bom bunuh diri.
"Yang bersangkutan juga admin grup WA yang menarik orang dijadikan sebagai volunteer, termasuk anggota Polwan yang dari Maluku Utara (Bripda Ode, Red)," kata Argo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Baca: Heboh Banyak Kasus Suami Jual Istri karena Faktor Ekonomi, Ini Pandangan Psikolog
Baca: Lama Bungkam Terjawab Misteri Alasan Arya Claproth Tak Mau Hadiri Pemakaman Putri Karen Pooroe
Selain itu, terduga teroris WF disebut memiliki pemahaman yang radikal tentang agama. Bahkan, kata dia, sang mertuanya sempat disebut syirik.
"Yang bersangkutan juga memiliki pemahaman keras yang memilili anggappan mertuanya sirik juga. Kemudian juga yang bersangkutan berencans hijrah ke Suriah," ungkap dia.
Baca: Sidang Kasus Pembunuhan Pupung Sadili Sempat Memanas: Tangisan Istri Bikin Keluarga Korban Berang
Di sisi lain, ia juga mengungkapkan alasan tim densus 88 melakukan tembak mati terhadap terduga teroris. Ia menyebut, WF sempat melempar bom pipa saat hendak ditangkap tim di lapangan.
"Ada anggota satu yang terluka saat kejar-mengejar tersebut," tukas dia.
Sebelumnya, Penangkapan terduga teroris berinisial WF dilakukan personil Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Sungai Kampar, Desa Tolam, Kecamatan Bunut yang berbatasan dengan Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.
Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati seorang terduga teroris di Desa Tolam, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (6/2/2020) sore.
Pada saat penangkapan, WF sempat melakukan perlawanan dengan melemparkan sebuah bom pipa kepada petugas hingga akhirnya pelaku pun dilumpuhkan dengan tembakan.
Kapolres Pelalawan AKBP M Hasyim Risahondua membenarkan penangkapan terduga teroris tersebut.
Pelaku berinisial WF dan diperkirakan teroris berasal dari Jambi yang merupakan jaringan Jama'ah Ansharut Daulah Jambi.
Kapolres mengatakan petugas Densus yang sudah siaga dan membuntuti kapal ponton yang ditumpangi pelaku, langsung melakukan penyergapan sesuai prosedur.
Namun, saat akan ditangkap di atas kapal, pelaku hendak kabur dan menyerang petugas dengan melemparkan bom pipa.
"Terpaksa petugas menembak pelaku dan akhirnya meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kapolres Hasyim.
Hasyim memastikan jika pelaku bukanlah warga Pelalawan melainkan warga Jambi yang lari ke Pelalawan.