Cita-cita Baru Fanni Aminadia Setelah Gagal Jadi Ratu Keraton Agung Sejagat
Fanni mengaku mendapatkan banyak bimbingan selama menjalani masa hukuman sebagai tahanan di Sel Mapenaling Lapas Klas II A Wanita Bulu, Kota Semarang.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Fanni Aminadia, perempuan yang dikenal sebagai Ratu Keraton Agung Sejagat mengaku merasa lebih nyaman saat berada di tahanan setelah heboh kasus Keraton Agung Sejagat diungkap polisi.
Dia mengaku mendapatkan banyak bimbingan selama menjalani masa hukuman sebagai tahanan di Sel Mapenaling Lapas Klas II A Wanita Bulu, Kota Semarang.
"Di sini nyaman, sejak awal sudah nyaman," ungkap Fanni dalam wawancaranya yang diunggah kanal Youtube Kompas TV, Selasa (11/2/2020).
Seperti yang diketahui, Fanni dan Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan dan berita bohong.
Kendati berada di tahanan, Fanni terlihat semakin produktif.
Ia pun mengaku mendapat bimbingan untuk belajar membatik.
"Saya juga dikasih kesempatan dengan izin, sebenarnya belum boleh, tahanan titipan tapi karena dibina atau pengertian dari para petugas, saya dikasih bimbingan bikin batik, bikin banyak macem-macem," tuturnya.
"Terus di sana ada salon dan kecantikan, ada musik, meracik kopi," sambungnya.
Fanni Berencana Membuat Novel Kisah Hidupnya
Sejak ditangkap aparat Polda Jawa Tengah pada Selasa (14/1/2020), Fanni aktif menulis karya sastra.
Kuasa hukum Fanni, Muhammad Sofyan menceritakan, Fanni berkeinginan membuat sebuah novel yang menceritakan soal kisah hidupnya.
Sofyan menuturkan, Fanni memang sering menulis karya yang berisi curahan hatinya selama beberapa bulan terakhir.
Baca: Kerajaan Sunda Empire Bubar Sejak Rajanya Ditahan Polisi, Anggotanya Kabur karena Dibohongi
Bahkan, sebagai seorang ibu, Fanni pun banyak menulis cerita tentang kerinduannya kepada sang buah hati.
Baca: Petualangan Murja Jadi Begal Payudara Berakhir di Sel Polres Tegal, Korbannya Siswi SMP
"Sekarang Fanni mempunyai kesibukan baru," kata Sofyan seperti yang diberitakan Kompas.com, Jumat (31/1/2020).
"Jadi klien saya sering minta alat-alat tulis berupa bolpoin, buku diari, dan peralatan tulis yang lain untuk membuat sebuah tulisan sastra," sambungnya.
Baca: Prostitusi Marak di Kawasan Puncak, PSK Ditawarkan ke Vila-vila Berkeliling Menggunakan Mobil