DPR Minta Sektor Industri Manufaktur Mendapat Dukungan Prioritas dari Pemerintah
Marwan Jafar mengatakan pembangunan Industri manufaktur harus mendapatkan dukungan prioritas dari pemerintah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mengatakan pembangunan Industri manufaktur harus mendapatkan dukungan prioritas dari pemerintah.
Sebab, industri manufaktur akan menyerap lebih banyak tenaga kerja siap pakai, serta akan menarik investor yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami akan fokus menyoroti aspek seberapa besar penyerapan tenaga kerja yang dapat tercapai, termasuk dalam konteks meningkatkan keahlian dan daya saing sumber daya manusia di bidang perindustrian di era millenial saat ini dan ke depan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Baca: Pemerintah Kaji Subsidi untuk Hotel dan Penerbangan di Wilayah yang Pariwisatanya Anjlok
Baca: Polisi Ditanya Wartawan, Lucinta Luna Ditahan di Sel Perempuan atau Laki-laki ? Begini Jawabannya
Menurutnya, selain dapat menekan defisit neraca perdagangan, industri manufaktur juga akan menopang pembangunan daerah atau wilayah industri baru di Indonesia.
Mulai dari Sumatera, Kalimantan Selatan, Sulawesi, hingga Papua Barat.
Apalagi menurut mantan Ketua Fraksi PKB itu bila ada akselerasi sektor manufaktur ke arah industri 4.0, maka akan meningkatkan produktifitas dan meningkatkan daya saing.
"Karena itu, Kementerian Perindustrian harus proaktif mengajak kalangan pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) melek atau mengakrabi dunia digital, bukan hanya buat industri skala besar saja. Ia mencontohkan, program seperti workshop e-Smart IKM yang diluncurkan sejak 2017 hingga 2019 serta diikuti sebanyak 10.038 peserta dengan total transaksi penjualan yang dihasilkan sebesar Rp 3,27 miliar, wajib dilanjutkan secara lebih massif dan merata di seluruh Indonesia," katanya.
Dengan mengoptimalkan industri manufaktur ke arah industri 4.0, ia yakin bisa menambah potensi pertumbuhan ekonomi 1-2 persen. Selain itu dapat berkontribusi terhadap PDB hingga 25 persen, expor sebesar 10 persen dan mampu menciptakan 17 juta lapangan kerja baru.
"Yang jelas, komitmen Kementerian Perindustrian yang memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur mencapai angka 5,3 persen pada 2020, akan selalu kita tagih dan kawal terus," pungkasnya.
Dukungan terhadap Industri Manufaktur tersebut sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode ke dua pemerintahannya.
Dalam pertemuan Indonesia-Australia Business Roundtable yang digelar di Canberra Room, Hotel Hyatt, Canberra, Australia, pada Senin malam, (10/2/ 2020), Presiden memaparkan lima hal yang akan menjadi prioritas di periode kedua pemerintahannya.
Satu dari lima prioritas tersebut yakni transformasi ekonomi dari ketergantungan sumber daya alam menjadi manufaktur berdaya saing dan jasa yang modern.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.