Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PAN Diprediksi Akan Gabung Koalisi Jokowi Seiring Terpilihnya Zulkifli Hasan Jadi Ketua Umum

PAN berpotensi akan merapat ke kubu pemerintah setelah Zulkifli Hasan kembali terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in PAN Diprediksi Akan Gabung Koalisi Jokowi Seiring Terpilihnya Zulkifli Hasan Jadi Ketua Umum
Tribunnews/Dennis Destryawan
Zulkifli Hasan (tengah) memberikan keterangan usai terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025 dalam Kongres V PAN di Hotel Claro, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). Zulkifli Hasan terpilih lagi sebagai Ketum PAN setelah mendapatkan 331 suara mengungguli calon lainnya, Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Tribunnews/Dennis Destryawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing memprediksi PAN berpotensi akan merapat ke kubu pemerintah setelah Zulkifli Hasan kembali terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Bila kembali masuk dalam kabinet, PAN mengulang sejarah seperti periode pertama Joko Widodo (Jokowi).

Pada Pilpres 2014 yang lalu, PAN tidak berada di kubu Jokowi-Jusuf Kalla (JK) tetapi pengusung Prabowo Subianto-Hattarajasa.

Namun, setelah kemenangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden, PAN berputar arah menjadi pendukung Jokowi-JK yang berujung mendapat kursi di kabinet setelah reshuffle.

Baca: Pengamat: Istana Lebih Nyaman Zulkifli Hasan yang Jadi Ketua Umum PAN

"Di bawah kepemimpinan Zulhas di PAN pada periode kedua ini, sangat terbuka lebar PAN akan menjadi bagian pendukung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Tentu konsekuensi logis politik, PAN bepeluang lagi mendapat kursi di kabinet Jokowi-Maruf Amin," ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Rabu (12/2/2020).

Penempatan kader PAN di kabinet Jokowi menurut dia tidak harus melakukan reshuffle kabinet.

BERITA TERKAIT

Kata dia, masih ada jabatan baru kementerian yang sangat dibutuhkan di negeri ini yang belum ada sampai sekarang.

"Yaitu Kementerian Inspektorat, Kementerian dan Lembaga Pemerintah yang tugas utamanya melakukan pengawasan secara ketat dan tindakan pencegahan korupsi di semua instansi pemerintah," jelasnya.

Baca: KRONOLOGI Kongres V PAN Ricuh, Aksi Saling Lempar hingga Ucapan Maaf dari Zulkifli Hasan

Jadi, semua inspektorat yang ada di kementetian disatukan dalam suatu kementerian.

"Jabatan menteri ini sangat pantas diberikan kepada Zulhas karena pernah menjadi anggota kabinet dan Ketua MPR-RI. Pengalaman ini sangat mumpuni melakukan perencanaan dan eksekusi pengawasan serta pencegahan korupsi di seluruh instansi pemerintah, mulai dari pusat hingga ke desa-desa," jelasnya.

Dalam politik internal di PAN, setelah kemenangan Zulhas, dia yakin, suhu politik di Kongres PAN V hampir dapat dipastikan akan menurun drastis.

"Para faksi dan aktor politik akan melakukan komunikasi politik yang sejuk dalam rangka berbagi peran dalam struktur kepegurusan partai," ucapnya.

Sebab, kata dia, sebagai aktor politik, mereka tidak lepas dari keinginan "berkuasa" di internal partai.

Karena itu, para pihak akan mencoba mendekatkan diri dengan Zulhas sebagai Ketua Umum terpilih.

Baca: Suasana Beda Kongres PAN ke V, Analis Politik Nilai Zulkifli Hasan Berani Menentang Amien Rais

" Sementara Zulhas akan berusaha semaksimal mungkin menempatkan anggota atau kader partai di struktur organisasi partai yang dapat menjabarkan dan menjalankan kepetingan politik Zulhas yang dipadukan dengan perjuangan politik PAN sebagai partai politik yang berkompetisi dengan partai lain dalam suatu kontestasi politik," jelasnya.

Bahkan para aktor politik yang tidak memilih Zulhas sebagai Ketua Umum dipastikan akan melakukan kalkulasi politik secara matang dengan meleburkan diri.

Karena itu, dari sekarang hingga selesai kongres, para aktor politik akan menunjukkan perilaku komunikasi politik yang inline dengan garis politik Zulhas.

Itu dapat dilihat dari pesan komunikasi politik yang dilontarkan yang memposisikan Zulhas sebagai pemimpin yang memiliki "good leader".

Zulkifli Hasan singgung Prabowo

Partai Amanat Nasional (PAN) belum menentukan arah politiknya setelah menggelar Kongres di Kendari, Sulawasi Tenggara.

Belum jelas apakah PAN akan berkoalisi dengan Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau justru mengambil langkah menjadi oposisi.

Diketahui hasil Kongres PAN di Kendari, Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum PAN Periode 2020-2025.

Ia meraih suara terbanyak dibandingkan Calon Ketua Umum lain, yakni Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo.

Baca: Nasib Amien Rais Dalam Struktural PAN Belum Ditentukan, Zulkifli Hasan: Nanti Kita Diskusikan Lagi

Zulkifli Hasan meraih 331 suara, Mulfachri Harahap 225 suara, Dradjad Wibowo 6 suara, dan 3 suara tidak sah.

Zulkifli hasan kini menjadi nahkoda partai berlambang matahari tersebut dengan Hatta Rajasa sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PAN.

Namun, Zulkifli Hasan belum menentukan arah partai yang dipimpinnya apakah akan berkoalisi atau menjadi oposisi Pemerintahan Jokowi.

Baca: Raih 331 Suara, Zulkifli Hasan Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum PAN Periode 2020-2025

Zulkifli Hasan mengatakan PAN tidak akan masuk ke dalam pemerintahan, tapi juga tidak sebagai oposisi pemerintah.

"Kita akan jadi mitra kritis, bisa memberikan solusi masalah-masalah yang dihadapi. Masuk tidak, oposisi juga tidak," ujar Zulkifli Hasan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).

Baca: Asman Abnur Mundur Jadi Caketum PAN, Dukung Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan malah menyinggung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. 

"Pak Prabowo jadi Menhan. Cukup Pak Prabowo saja yang di sana," kata Zulkifli Hasan.

Nasib Amien Rais belum ditentukan

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tidak menentukan posisi Amien Rais dalam struktural PAN.

Saat ini, Zulkifli Hasan baru akan mendiskusikannya dengan tokoh senior PAN lainnya.

"Nantilah kita kan baru (Kongres V), nanti kita diskusikan lagi," kata Zulkifli.

Pada penutupan Kongres V, Zulkifli Hasan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Amien Rais.

Baca: Politikus PAN Sebut Kini Partainya Lepas dari Belenggu Amien Rais

Bahkan Zulkifli Hasan akan mendatangi Amien Rais usai Kongres V PAN.

"Saya mohon maaf ke Pak Amien, Bu Amien dan keluarga atas apa yang terjadi. Mudah-mudahan pada kesempatan yang tepat nanti saya akan datang ke Yogya," kata Zulkifli.

Sementara Politikus PAN Bara Hasibuan menyatakan partai berlambang matahari itu akhirnya bisa terlepas dari belenggu tokoh senior Amien Rais.

Menurut Bara Hasibuan, PAN selama ini sekaan memiliki pemimpin ganda pada periode sebelumnya.

Sebab, Amien Rais masih mengambil peranan di struktural.

Baca: Pengaruh Amien Rais di Kongres V PAN Runtuh, Anaknya Gagal Jadi Sekjen

Namun, pada periode kali ini, Zulkifli Hasan bersebrangan dengan Amien Rais pada pemilihan ketua umum.

Amien Rais mendukung pasangan Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, sementara Zulkifli maju tanpa embel-embel Amien Rais.

"PAN bisa jadi suatu partai politik yang modern di mana pemimpin utamanya itu satu yaitu ketua umum. Tidak terbelenggu oleh satu sosok yang begitu mendominasi selama ini sehingga menjadi dual kepemimpinan," ujar Bara.

Hatta Rajasa Jabat Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN

Zulkifli Hasan langsung menunjuk Hatta Rajasa menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN periode 2020-2025.

Penunjukan tersebut dilakukan Zulkifli Hasan sesaar setelah dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PAN.

Jabatan Ketua MPP PAN sebelumnya diemban Soetrisno Bachir.

"Saya minta Pak Hatta bantu kita di MPP," kata Zulkifli Hasan di arena Kongres V PAN, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).

Baca: Zulkifli Hasan Terpilih Lagi Jadi Ketua Umum, Arah Politik PAN Diprediksi Berubah

Sementara Hatta Rajasa menyampaikan dirinya akan "menjewer" pengurus DPP PAN bila melakukan penyelewengan.

Hatta Rajasa menargetkan PAN berada pada peringkat tiga teratas dalam Pemilu 2024.

"Kita targetkan insyaallah partai ini di 2024 tiga besar partai kita," katanya.

Baca: BREAKING NEWS: Kongres PAN Kembali Ricuh, Aksi Lempar Kursi Terjadi di Depan Zulkifli Hasan

Hatta Rajasa meminta seluruh kader PAN mendukung penuh Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

"Beri dukungan penuh kepada Ketua Umum kita. Kepada DPP, DPW, DPD, kita kerja keras, insya Allah partai kita akan bangkit jaya di 2024," kata Hatta Rajasa.

Pendukung Mulfachri garuk-garuk kepala

Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Zulkifli berhasil unggul suara dari dua pesaingnya, yakni Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Sementara Asman Abnur memilih mundur dari pencalonan, sebelum kontestasi dimulai.

Kertas suara yang digunakan berjumlah 563 kertas dari 590 yang berhak memiliki suara. Zulkifli memperoleh 331 suara, Mulfachri 225 suara, Dradjad 3 suara, sementara suara tidak sah 3 suara.

Baca: Cuaca Ekstrem dan Lokasi Terjal, Proses Evakuasi Penumpang Heli Milik TNI Tertunda

Baca: Viral Poster Acara Bersoal Integral dan Koordinat, Buat Penasaran Warganet dan Ini Cerita Dibaliknya

Proses penghitungan berlangsung terbuka di Ruangan Phinisi, Hotel Claro, Kendiri, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/1/2020). Proses penghitungan dilakukan di atas panggung.

Panitia menunjukan kertas suara, bergambar para calon ketua umum, yang telah dicoblos oleh pemegang hak suara. Dengan hasil ini, Zulkifli Hasan akan menjabat sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Seorang pendukung Mulfachri yang mengenakan kaos kerah biru dengan tulisan 'Mewujudkan Harapan', terlihat kecewa karena pasangan yang didukungnya kalah. Ia duduk sambil mengaruk kepalanya.

Sementara para pendukung Zulkifli yang mengenakan kaos biru bertulisan 'Lanjutkan' menyambut kemenangan dengan riuh. Mereka bersorak sorai, bertepuk tangan, saling berpelukan, seraya meneriakan nama "Zulkifli, Zulkifli, Zulkifli,".

Seusai itu, Mulfachri menghampiri Zulkifli. Dan menyalami Zulkifli, mereka saling pelukan dan cium pipi kiri, cium pipi kanan.

Sempat ricuh

Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) sempat diwarnai kericuhan. Alat elektronik panitia sempat direbut peserta kongres.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, yang merupakan Ketua Steering Committee (SC) mengatakan pengambilan laptop itu karena terjadi kesalahpahaman.

Baca: Polisi Telah Kantongi Identitas Orang yang Jual Obat-obatan Terlarang ke Lucinta Luna

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat komputer bisa kembali dan kita bisa kerja maksimal lagi," ujarnya di arena Kongres V PAN, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).

Namun, Eddy mengatakan kejadian tersebut bagian dari 'bunga-bunga' saat Kongres PAN. Eddy berharap kejadian ini tidak terulang hingga gelaran Kongres usai. "Kita berharap bahwa besok pelaksanaan kongres itu bisa kita lalui dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

Pantauan Tribunnews.com, kericuhan pecah jelang pembukaan Kongres V PAN. Sempat terjadi adanya kontak fisik dan perampasan tiga laptop yang digunakan untuk registrasi peserta.

Ketua DPW PAN Kalimantan Timur Darlis Pattalongi menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya hal itu sangat mengganggu jalannya registrasi peserta kongres dan justru malah menghambat kelancaran Kongres.

"Sangat disayangkan, ada kontak fisik yang dilakukan oknum peserta. Ada penyitaan alat elektronik yang itu ganggu jalannya registrasi," kata Darlis.

Sebab, sebelumnya dalam Kongres V tidak pernah terjadi kericuhan itu. Ia pun menyesalkan, dan berharap tidak terjadi pada kelanjutan kongres berikutnya. "Saya berharap kongres berjalan dengan baik," ujarnya

Kericuhan dan perampasan alat elektronik ini, dilakukan oleh pendukung salah satu paslon Ketum PAN Mulfachri Harahap. Mereka kecewa lantaran panitia dinilai tidak adil dalam menyelenggarakan Kongres V.

Ketua DPW PAN Sulbar yang juga timses Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, Muh Asri Anas, mengungkapkan alasan pihaknya merebut laptop panitia di lokasi kongres.

Asri menyebut ketika itu waktu pendaftaran caketum PAN sudah lewat batas akhir.

"Laptop yang dirampas dan dokumen yang dirampas itu kita ambil setelah pukul 12.00 WIB, karena batas akhir pendaftaran adalah pukul 12.00 WIB sesuai dengan yang diputuskan SC," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas