Andre Rosiade Bantah Aksi Grebek PSK Berbau Politis: Saya Peraih Suara Terbanyak di Dapil Sumbar 1
Andre Rosiade membantah aksi penggrebekan terhadap PSK di Padang, Sumatera Barat pada akhir Januari bertujuan untuk menaikan popularitas politiknya.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Yang memesan wanita itu pihak masyarakat yang bekerja sama dengan kepolisian bukan Andre Rosiade," kata Andre.
"Saat memesan perempuan itu, mohon maaf ya, ternyata pihaknya meminta bukti kamar dimana menginap. Waktu itu masyarakat itu menanyakan siapa yang punya kamar," ujarnya.
"Kebetulan Bimo yang merupakan staf Andre, bilang pakai kamar saya saja tidak kepakai, silahkan," ujarnya.
Lebih lanjut Andre mengaku polemik yang terjadi pada dirinya saat ini merupakan penggiringan opini yang menarik.
Pasalnya penggerebekan tersebut terjadi pada 26 Januari 2020.
Namun, ia baru diserang oleh publik pada 4 Februari 2020, sekitar 9 hari setelah peristiwa tersebut.
Andre kemudiam mengklaim, bahwa penyerangan tersebut muncul setelah ia mengritik Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama aliasn Ahok pada 3 Februari 2020.
Dimana Andre mengatakan bahwa Ahok menjadi komisaris rasa direksi di Pertamina.
Baca: Merasa Dipojokkan, Ini Penjelasan Andre Rosiade Terkait Penggerebekan PSK
Andre berujar, bahwa buzzer-buzzer yang menyerangnya adalah orang-orang pendukung Ahok.
"Influencer-influencer besar Pendukung Ahok, itu yang melakukan penyerangan terhadap saya," tegas Andre.
"Bukan orang Sumatera barat yang menyerang saya," ujarnya.
"Masyarakat di Kota Padang atau Sumatera Barat mendukung hal itu," jelasnya.
Peneliti Formappi Beranggapan Aksi Grebek PSK Ini Berbau Politis
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus turut menyoroti terkait penggrebekan PSK yang dilakukan oleh anggota Komisi VI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.