Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca Kongres Kendari, PAN Belum Tentukan Sikap Apakah Oposisi Atau Gabung ke Koalisi Jokowi

Belum jelas apakah PAN akan berkoalisi dengan Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau justru mengambil langkah menjadi oposisi.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pasca Kongres Kendari, PAN Belum Tentukan Sikap Apakah Oposisi Atau Gabung ke Koalisi Jokowi
Tribunnews/Dennis Destryawan
Zulkifli Hasan (ketiga kanan) memberikan keterangan usai terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025 dalam Kongres V PAN di Hotel Claro, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). Zulkifli Hasan terpilih lagi sebagai Ketum PAN setelah mendapatkan 331 suara mengungguli calon lainnya, Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Tribunnews/Dennis Destryawan 

Seusai itu, Mulfachri menghampiri Zulkifli. Dan menyalami Zulkifli, mereka saling pelukan dan cium pipi kiri, cium pipi kanan.

Sempat ricuh

Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) sempat diwarnai kericuhan. Alat elektronik panitia sempat direbut peserta kongres.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, yang merupakan Ketua Steering Committee (SC) mengatakan pengambilan laptop itu karena terjadi kesalahpahaman.

Baca: Polisi Telah Kantongi Identitas Orang yang Jual Obat-obatan Terlarang ke Lucinta Luna

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat komputer bisa kembali dan kita bisa kerja maksimal lagi," ujarnya di arena Kongres V PAN, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).

Namun, Eddy mengatakan kejadian tersebut bagian dari 'bunga-bunga' saat Kongres PAN. Eddy berharap kejadian ini tidak terulang hingga gelaran Kongres usai. "Kita berharap bahwa besok pelaksanaan kongres itu bisa kita lalui dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

Pantauan Tribunnews.com, kericuhan pecah jelang pembukaan Kongres V PAN. Sempat terjadi adanya kontak fisik dan perampasan tiga laptop yang digunakan untuk registrasi peserta.

Berita Rekomendasi

Ketua DPW PAN Kalimantan Timur Darlis Pattalongi menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya hal itu sangat mengganggu jalannya registrasi peserta kongres dan justru malah menghambat kelancaran Kongres.

"Sangat disayangkan, ada kontak fisik yang dilakukan oknum peserta. Ada penyitaan alat elektronik yang itu ganggu jalannya registrasi," kata Darlis.

Sebab, sebelumnya dalam Kongres V tidak pernah terjadi kericuhan itu. Ia pun menyesalkan, dan berharap tidak terjadi pada kelanjutan kongres berikutnya. "Saya berharap kongres berjalan dengan baik," ujarnya

Kericuhan dan perampasan alat elektronik ini, dilakukan oleh pendukung salah satu paslon Ketum PAN Mulfachri Harahap. Mereka kecewa lantaran panitia dinilai tidak adil dalam menyelenggarakan Kongres V.

Ketua DPW PAN Sulbar yang juga timses Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, Muh Asri Anas, mengungkapkan alasan pihaknya merebut laptop panitia di lokasi kongres.

Asri menyebut ketika itu waktu pendaftaran caketum PAN sudah lewat batas akhir.

"Laptop yang dirampas dan dokumen yang dirampas itu kita ambil setelah pukul 12.00 WIB, karena batas akhir pendaftaran adalah pukul 12.00 WIB sesuai dengan yang diputuskan SC," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas