Cerita WNI Pasca Jalani Observasi di Natuna, Tak Ada Stigma Negatif hingga Senang Kumpul Keluarga
Husnia mahasiswa Indonesia di Wuhan yang telah mengikuti masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau mengungkapkan perasaanya
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Selain itu, Natuna sangat indah, saya suka berada di sana," imbuhnya.
Kendati demikan, Husnia merasa lega karena dapat kembali berkumpul dengan keluarga.
"Alhamdulillah sudah sampai dirumah bertemu dengan keluarga," ungkapnya.
Disinggung terkait adakah stigma negatif terkait kepulangannya, Husnia mengaku tidak menerima hal tersebut.
"Tidak ada kekhawatiran soal itu," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Husnia juga menyampaikan bahwa tidak merasa membutuhkan observasi ulang saat pulang didaerah asalnya.
Mengingat ia dan teman-teman lainnya telah dinyatakan dalam keadaan sehat bahkan sebelum pulang ke Indonesia.
"Ada beberapa wilayah yang kepala daerahnya memutuskan untuk membuka bebarapa rumahsakit untuk melakukan observasi ulang. Husnia merasa butuh tidak ada observasi ulang?" tanya pembawa acara.
"Menurut saya tidak perlu, karena kami sudah dinyatakan sehat sejak kembali ke Indonesia," tegasnya.
"Selain itu kami juga mendapatkan sertifikasi sehat, jadi meurut saya itu tidak perlu," jelasnya.
Baca: Mendagri Apresiasi Pemda dan Warga Natuna yang Sudah Layani 238 WNI dari Wuhan
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 238 WNI peserta observasi di Natuna dipulangkan ke daerahnya masing-masing, Sabtu (15/2/2020).
Mereka telah selesai menjalani masa karantina selama 14 hari, sejak tiba dari Wuhan, China, Minggu (3/2/2020), lalu.
Para peserta observasi juga telah diterbangkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Sabtu kemarin sekira pukul 12:00 WIB.
Adapun tiga pesawat udara milik TNI AU yang disiapkan untuk memulangkan para WNI ini, yakni 1 pesawat hercules dan 2 pesawat boeing.