Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita WNI Pasca Jalani Observasi di Natuna, Tak Ada Stigma Negatif hingga Senang Kumpul Keluarga

Husnia mahasiswa Indonesia di Wuhan yang telah mengikuti masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau mengungkapkan perasaanya

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Cerita WNI Pasca Jalani Observasi di Natuna, Tak Ada Stigma Negatif hingga Senang Kumpul Keluarga
Youtube KompasTV
Husnia, WNI yang jalani proses observasi di Natuna 

TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara mahasiswa Indonesia di Wuhan yang telah mengikuti masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau mengungkapkan perasaanya usai dapat kembali ke rumah.

Husnia mengungkapkan senang dapat berkumpul kembali dengan keluarga.

Ia juga mengaku tidak mendapatkan stigma negatif dari masyarakat setempat usai menjalani obeservasi tersebut.

Hal ini Husnia ungkapkan dalam program SAPA INDONESIA MALAM yang Tribunnews lansir dari YouTube Kompas tv, Minggu (16/2/2020).

Sebelumnya, Husnia menceritakan pengalamannya selama menjalani kehidupannya di tempat obesevasi.

"Dua pekan diobservasi kami ada kegiatan pagi seperti olahraha, lalu sarapan, konseling dan bermain," jelasnya.

s

Husnia (kiri), WNI yang jalani proses observasi di Natuna(YouTube Kompas tv)

Berita Rekomendasi

Wanita asal Bekasi ini menuturkan selama disana pihak TNI dan Kemenkes menjaga dirinya dan teman-teman WNI lainnya dengan baik.

"Di Natuna kami selalu dijaga sama TNI," ujarnya.

Sehingga, Husnia mengaku sempat merasa sedih saat harus menyudahi masa observasi tersebut.

Hal ini dikarenakan ia harus berpisah dengan teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam proses obeservasi di Natuna.

"Kami merasa sudah sangat dekat dengan TNI dan pihak Kemenkes," ujarnya.

"Karena kami berjuang besama, sehingga kami merasa sangat sedih untuk saling meninggalkan," jelasnya.

Baca: WHO Jamin Kesehatan WNI yang selesai Diobesevasi di Natuna: Mereka Aman Untuk Dipulangkan

Husnia juga menuturkan satu di antara  alasan yang membuatnya berat meninggalkan Natuna adalah keindahan alamnya.

"Selain itu, Natuna sangat indah, saya suka berada di sana," imbuhnya.

Kendati demikan, Husnia merasa lega karena dapat kembali berkumpul dengan keluarga.

"Alhamdulillah sudah sampai dirumah bertemu dengan keluarga," ungkapnya.

Disinggung terkait adakah stigma negatif terkait kepulangannya, Husnia mengaku tidak menerima hal tersebut.

"Tidak ada kekhawatiran soal itu," ujarnya.

Para WNI
Para WNI yang jalani proses observasi di Natuna (YouTube Kompas tv)

Dalam kesempatan itu, Husnia juga menyampaikan bahwa tidak merasa membutuhkan observasi ulang saat pulang didaerah asalnya.

Mengingat ia dan teman-teman lainnya telah dinyatakan dalam keadaan sehat bahkan sebelum pulang ke Indonesia.

"Ada beberapa wilayah yang kepala daerahnya memutuskan untuk membuka bebarapa rumahsakit untuk melakukan observasi ulang. Husnia merasa butuh tidak ada observasi ulang?" tanya pembawa acara.

"Menurut saya tidak perlu, karena kami sudah dinyatakan sehat sejak kembali ke Indonesia," tegasnya.

"Selain itu kami juga mendapatkan sertifikasi sehat, jadi meurut saya itu tidak perlu," jelasnya.

Baca: Mendagri Apresiasi Pemda dan Warga Natuna yang Sudah Layani 238 WNI dari Wuhan

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 238 WNI peserta observasi di Natuna dipulangkan ke daerahnya masing-masing, Sabtu (15/2/2020).

Mereka telah selesai menjalani masa karantina selama 14 hari, sejak tiba dari Wuhan, China, Minggu (3/2/2020), lalu.

Para peserta observasi juga telah diterbangkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Sabtu kemarin sekira pukul 12:00 WIB.

Adapun tiga pesawat udara milik TNI AU yang disiapkan untuk memulangkan para WNI ini, yakni 1 pesawat hercules dan 2 pesawat boeing.

 WHO Jamin Kesehatan para WNI yang Telah Jalani Observasi di Natuna

Perwakilan Badan Kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menjamin ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang telah diobservasi di Natuna aman dari virus corona atau Covid-2019.

Hal ini disampaikan oleh WHO Representative for Indonesia, Dr Paranietharan saat turut melepas kepulangan para WNI ke daerah tempat tinggalnya masing-masing.

"Satu hal yang ingin sampaikan ke semua masyrarakat," ujarnya yang dikutip dari YouTube Kompas tv, Minggu (16/2/2020).

"Kami menjamin selama mereka tidak menunjukkan gejala semala 14 hari, mereka aman untuk dipulangkan," imbuhnya.

Baca: 238 WNI Tinggalkan Natuna: Terimakasih, Selamat Tinggal Natuna

Paranietharan mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kehadiran mereka.

Karena para WNI yang telah mengikuti rangakaian proses observasi selama dua pekan di Natuna ini telah melalui prosedur yang ditaati dan dilaksanakan dengan baik. 

"Dan ketika mereka pulang ke daerah masing-masing mereka baik-baik saja dan sehat semuanya," ujarnya.

"Tidak perlu cemas terhadap mereka semua," tegasnya.

Pesan Menkes Kepada Para WNI Pasca Observasi

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyatakan jika sleuruh WNI sudah menjalani observasi dan mereka sudah dinyatakan sehat semua.

Menteri Kesehatan meminta warga tidak khawatir berbaur dengan para WNI itu.

Selain itu, Terawan juga mengingatkan agar mereka tetap konsisten untuk menjaga kehehatannya pasca observasi. 

"Masa observasi kalian telah berakhir. Kalian semua sehat tanpa ada gejala apapun, jadi tetap jaga kesehatan," ujarnya yang dilansir dari Tribunnews.com.

"Karena betapa mahalnya kesehatan itu, terus jangan lupa olahraga," imbuhnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto saat tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pernyataan sehat kepada 238 WNI yang terpapar Virus Korona dan telah menjalani karantina atau observasi di Natuna selama 14 hari. Tribunnews/Jeprima
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto saat tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pernyataan sehat kepada 238 WNI yang terpapar Virus Korona dan telah menjalani karantina atau observasi di Natuna selama 14 hari. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Olahraganya yang ringan-ringan saja yang penting bisa bergerak," jelasnya.

"Makan yang gizi cukup supaya tetap sehat dan terakhir jangan lupa minum jamu," kata Terawan.

Selain itu, Terawan berpesan kepada ratusan WNI ini agar dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat soal virus corona ini.

Tidak ketinggalan, Terawan juga mengingatkan agar setelah menjalani observasi ini, mereka dapat menjadi duta kesehatan. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Beres Lumbantobing)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas