Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temuan Unsur Cesium 137 di Perumahan Tangerang Tak Separah Temuan Chernobyl Tahun 1986

Temuan paparan radiasi nuklir yang terjadi saat ini, dipastikan berbeda dengan bencana Chernobyl yang terjadi lebih dari 30 tahun lalu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Temuan Unsur Cesium 137 di Perumahan Tangerang Tak Separah Temuan Chernobyl Tahun 1986
Kompas.com
Tim satuan Teknisi Kimia, Biologi, Radioaktif (KBR) pasukan Gegana Brimob Polri melakukan pengecekan lokasi yang terkontaminasi paparan radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (15/1/2020). Badan Pengawas Tenaga Nuklir meminta warga menjauhi area tanah kosong di Perumahan Batan Indah, samping lapangan voli blok J, seusai menemukan kenaikan nilai paparan radiasi nuklir di area tersebut 

Proses ini dilakukan melalui berbagai fasilitas laboratorium dan pengolahan limbah radioaktif.

Heru menambahkan pihaknya telah berupaya untuk melakukan proses clean up dengan mengambil sumber pemapar yang memancarkan radiasi di atas ambang itu.

Selain itu, juga mengambil seluruh vegetasi dan tanah untuk kemudian dilakukan pengujian di fasilitas yang dimiliki Batan.

"Dari hasil clean up itu, bahan penyebab paparan radiasi telah ditemukan bercampur dengan tanah. Temuan itu saat ini sedang dianalisis di laboratorium Batan," jelas Heru.

Proses clean up, disebut sebagai upaya pertama yang harus dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat dan lingkungan agar tidak terpapar radiasi.

Area terpapar radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (15/2/2020)
Area terpapar radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (15/2/2020) (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Melalui proses awal ini, Batan memperoleh vegetasi dan tanah yang dimasukkan ke dalam 52 drum berkapasitas 100 liter.

Heru menjelaskan, setelah dilakukan proses clean up, didapatkan penurunan paparan radiasi sebesar 30 persem dari 149 mikro sivet per jam.

Berita Rekomendasi

Pengecekan terakhir itu dilakukan pada Sabtu dini hari yakni 98,9 mikrosivet per jam.

Menurutnya, proses pembersihan ini masih akan terus dilanjutkan hingga wilayah komplek tersebut dinyatakan aman dari paparan radiasi nuklir.

"Proses clean up ini akan terus dilanjutkan sampai area tersebut benar-benar bersih dan tidak membahayakan bagi warga dan lingkungan," tegas Heru.

Baca: Ahli Australia Ungkap Alasan Ini yang Memungkinkan Indonesia Tak Dapat Deteksi Virus Corona

Baca: Dana BOS Bisa Digunakan untuk Membayar Guru Honorer, Tapi Ada Syaratnya

Terkait lama proses dari upaya clean up ini, ia memperkirakan akan dilakukan hingga 20 hari ke depan, yakni terhitung sejak tanggal 12 februari 2020.

Namun pihaknya berharap wilayah itu bisa dinyatakan bersih sebelum mencapai target 20 hari pembersihan.

Heru menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan upaya pengecekan whole body counting kepada warga di wilayah itu.

Hal ini tentu saja untuk mengetahui seberapa besar dampak kontaminasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas