Radiasi Nuklir Diduga Sudah Cemari Perumahan Batan Indah Selama 1 Tahun
Indra mengatakan, pemeriksaan tahun 2019 belum ditemukan adanya paparan radiasi di perumahan yang lokasinya persis di depan gedung DPRD Tangsel itu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Muncul dugaan beberapa lokasi di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan sudah terpapar radiasi nuklir sejak setahun lalu.
Sekretaris Utama Bapeten, Hendrianto Hadi Tjahyono, menduga, cesium-137 itu sudah mencemari tanah di Perumahan Batan Indah sejak setahun sebelumnya.
"Kita susah memprediksinya, tapi kalau melihat tanah yang tercemar sepertinya sudah cukup lama. Sebulan dua bulan sih lewat. Tahunan ya belum tahu ya, kalau sebulan dua bulan sih lewat, mungkin setahun. Kalau setahun lebih tinggi kita enggak tahu lagi," ujar Hendrianto.
Sementara itu, menurut Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan mengatakan, pemeriksaan paparan radiasi itu rutin dilakukan setahun sekali pada awal tahun.
"Jadi untuk daerah atau lokasi fasilitas-fasilitas nuklir tertentu kita memang punya kewajiban untuk melakukan pemantuan radioaktif lingkungan. Nah pematauan radioaktif lingkungan itu selain juga dilakukan fasilitas itu sendiri juga dilakukan oleh kami. Nah tentu saja melihat radius perumahan Batan Indah yang dalam lingkungan ini tentu saja ini suatu wilayah dipantau oleh kami," ujar Indra di Perumahan Batan Indah, Senin (17/2/2020).
"Kalau waktu secara pasti kita nanti lihat dulu tapi kalau saya tidak salah itu 12 bulan sekali, iya satu tahun," tambahnya.
Temuan paparan radiasi nuklir yang tinggi di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), berawal dari hasil pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) pada 30-31 Januari 2020 lalu.
Dari situ, Bapeten bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), mencari sumber radiasi yang paparannya di atas normal itu.
Serpihan itu sudah menyatu dengan tanah, karena proses alam, termasuk disiram hujan berkali-kali.
Indra mengatakan, pemeriksaan tahun 2019 belum ditemukan adanya paparan radiasi di perumahan yang lokasinya persis di depan gedung DPRD Tangsel itu.
"Dari aktivitas pemantuan radioaktif lingkungan kita belum menemukan hal ini sebelumnya," ujarnya.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, tim Batan dan Bapeten sampai harus mengangkut 115 drum berisi tanah yang digali dari area terkontaminasi radioaktif itu.
• Fakta Sidang Aulia: Kenalkan Anak Korban Tragedi 98, Mengaku Disuruh Mencuri di Carrefour
• Pemprov DKI Jakarta Cabut Izin, Manajemen Black Owl Bertanya-tanya
• Semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 Malam Ini: Persija Vs Madura United, Ini Link Live Streaming
Luas tanah yang digali di lahan kosong samping lapangan voli itu mencapai 10×10 meter dengan kedalaman 30 centimeter.
Selain tanah, vegetasi seperti pepohonan di sekitar area terpapar juga ikut ditebang dan diangkut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.