Virus Corona di Diamond Princess, Pimpinan Komisi IX: Tak Perlu Karantina Lagi kepada 75 WNI Lainnya
"Kalau mereka sudah dinyatakan bebas, tidak terjangkita dari virus corona, tidak perlu karantina," jelasnya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh berharap tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona (COVID-19) bisa sembuh total, setelah mendapat perawatan di Jepang.
"Virus bisa disembuhkan di beberapa negara. Kita berharap tiga orang ini bisa menjalankan perawatan secara baik dan bisa sembuh total," ujar Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kepada Tribunnews.com, Selasa (18/2/2020).
Sebagai informasi, tiga dari 78 WNI yang menjadi kru kapal Diamond Princess positif terinfeksi virus corona (COVID-19).
Hingga saat ini sudah ada 446 orang di kapal yang sedang dikarantina di perairan Yokohama, Jepang itu yang terjangkit virus yang pertama mewabah di Wuhan, China.
Terkait 75 WNI lainnya, menurut dia, tidak perlu harus dikarantina lagi di Indonesia, ketika hasil pemeriksaan otoritas Jepang dinyatakan negatif.
"Kalau mereka sudah dinyatakan bebas, tidak terjangkita dari virus corona, tidak perlu karantina," jelasnya.
Komisi IX DPR meminta pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melakukan pendampingan secara intens kepada tiga WNI yang positif terkena virus corona.
"Harus ada pendampingan dari pemerintah terhadap warga kita, dalam hal ini KBRI di Jepang, Tokyo," kata Anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN Intan Fauzi di komplek parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Baca: Kasus Kematian Capai 1.800 orang, Indonesia Masih Yakini Tangkal Virus Korona dengan Doa
Diketahui, tiga WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess di Jelang positif terkena virus corona, dan dua di antaranya sudah ditangani di rumah sakit.
Menurut Intan, penanganan tiga WNI tersebut harus berbeda dengan ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.
Pasalnya, saat mengevakuasi 236 WNI dari Wuhan ke Natuna, dinyatakan terbebas dari virus tersebut.
Baca: Thailand Berhasil, Jepang Ikuti Uji Cobakan Obat HIV pada Pasien Virus Corona
Ia menyarankan, pemerintah berkoordinasi dengan otoritas terkait dan sebaiknya ditangani terlebih dahulu di Jepang, hingga dinyatakan terbebas dari virus corona.
"Jadi peran aktiv dari pemerintah harus dilakukan, terus lakukan pendampingan. Kalau sudah dinyatakan sehat dan layak terbang (boleh) di bawa ke Indonesia," ucap Intan.
KBRI Tokyo pantau penanganan 3 WNI di Jepang
Menteri luar negeri (Menlu), Retno Marsudi menyatakan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang ada di kapal pesiar Diamond Princess dikonfirmasi terjangkit virus corona.
Diterangkan Menlu, WNI tersebut merupakan tiga dari 78 kru yang ada di Kapal Pesiar Diamond Princess.
Baca: 3 WNI di Jepang Positif Virus Corona, Menlu Retno Angkat Bicara, Ungkap Langkah yang Dilakukan
"WNI kita yang 78 adalah kru, tidak ada yang jadi penumpang," ujar Menlu Retno Marsudi, Selasa (18/02/2020) di kantor Kemlu, Jakarta Pusat.
Menteri Retno juga tidak bisa memberikan identitas tiga WNI yang terkonfirmasi virus tersebut karena alasan etika.
"Alasan etika, saya tidak bisa mengungkap identitas dari ketiga WNI tersebut," ujar Menlu.
Berdasarkan komunikasi yang dilakukan Menlu dengan otoritas Jepang diperoleh informasi bahwa tiga WNI terkonfirmasi terjangkit virus corona merupakan kasus ke 446 di kapal pesiar tersebut.
Adapun total orang yang ada dalam kapal tersebut ada 3711.
Dari jumlah tersebut, total penumpang sejumlah 2666, sementara total kru ada 1045 yang berasal dari 56 negara.
Dari 3 WNI yang dinyatakan konfirm tersebut, dikatakan Menlu dua diantaranya dibawa ke RS di kota Chiba, Jepang.
Sementara satu WNI sedang menjalani proses untuk menuju ke RS yang belum diketahui oleh Menlu.
"Tim KBRI mungkin saat ini sudah berada di Chiba, pagi tadi mereka sedang menuju ke Chiba untuk memastikan bahwa WNI kita mendapatkan penanganan yang baik dari otoritas di Jepang," ujar Menlu.
Baca: BREAKING NEWS: 3 WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Virus Corona
Kemlu akan terus menjalin komunikasi dengan para kru yang masih ada di dalam kapal Diamond Princess.
Pemerintah juga akan terus berkomunikasi dengan otoritas Jepang mengenai perkembangan tiga WNI yang positif terjangkit virus corona tersebut.
Menkes minta masyarakat terus berdoa tangkal virus corona
Kasus kematian akibat virus corona yang dilaporkan hingga Selasa pagi (18/2/2020), mencapai 1.868 orang.
Indonesia dengan penduduk 260 juta orang masih zero virus bernama resmi, meski negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia telah mengkonfirmasi warganya positif korona di wilayahnya.
Sekali lagi, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto pada konferensi pers terakhirnya Senin kemarin (17/2/2020), menyakini virus corona belum masuk ke Indonesia karena kekuatan doa kepada Tuhan yang Maha Esa.
"Kita ini negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, apapun agamanya selama kita berpegang teguh pada Pancasila, doa itu menjadi hal yang harus utama. Makanya namanya ora et labora," papar Terawan.
Baca: Menlu Minta Jepang Perhatikan Kondisi Kesehatan WNI di Diamond Princess
"Kenapa malu mengandalkan Yang Maha Kuasa? Mosok berdoa aja malu. Salahnya sendiri orang boleh beragama tapi belum tentu mau berdoa," lanjut mantan kepala RSPAD Gatot Subroto ini.
Namun ia menegaskan, pemerintah juga melakukan langkah-langkah rasional sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Selain itu, pemerintah memperketat arus masuk penumpang dari sejumlah negara.
Dirinya pun tak mengindahkan keraguan negara lain, bahwa virus corona tidak masuk ke Indonesia.
Baca: 897 Orang Terinfeksi Virus Corona di Luar China
"Saya kira itu tetap bekerja sambil berdoa dan itu sebuah hal yang mulia. Negara lain boleh protes biarin aja. Ini hak negara kita, bahwa kita mengandalkan Tuhan Yang Maha Kuasa," kata dia di Gedung Kantor Staf Presiden, Jakarta.
Sebelumnya Terawan pernah menyatakan, belum terdeteksinya virus corona ke Indonesia tak perlu dipertanyakan.
Ia menegaskan, pemerintah telah waspada melakukan deteksi dan pencegahan pada orang-orang yang terduga terpapar virus.
"Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang level kewaspadaaanya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional. Kalau tidak ada temuan (virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan. Itu yang saya tak mengerti, kita justru harus bersyukur kepada Yang Maha Kuasa masih memberkati kita," ujar dia pada Selasa (11/2).
Lebih jauh, ia mempersilakan peneliti negara lain bahkan WHO untuk melihat kinerja pemerintah Indonesia dalam upaya menangkal virus korona.
"Kita terbuka kok, nggak ada yang ditutup-tutupi," ujar dia.
Sampai hari ini di Indonesia belum ditemukan kasus positif virus corona.
Sementara laporan dari update harian Komisi Nasional Kesehatan China menyatakan, ada total 72.436 kasus infeksi virus corona, di mana 70.500 orang terinfeksi virus ini di wilayah China, dan ribuan lain terjadi di luar China.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.