Manfaatkan Kegalauan, Fiersa Besari Ungkap Cara Pengaruhi Anak Muda Agar Peduli Sosial & Cintai Alam
Musisi, Fiersa Besari memanfaatkan topik soal kehidupan, cinta, dan patah hati untuk menyelipkan topik sosial serta lingkungan dalam sosial medianya.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Musisi dan penulis buku, Fiersa Besari mengaku memanfaatkan tema kehidupan, cinta, dan patah hati untuk menyelipkan topik sosial serta lingkungan di media sosialnya.
Topik soal kehidupan, cinta, dan patah hati memang tak habis dibicarakan oleh masyarakat khususnya kawula muda.
Maka, melalui sosial medianya, Fiersa Besari berusaha mencuri perhatian masyarakat dengan postingan soal topik-topik tersebut.
"Ya, kalau di Twitter dengan kata-kata yang cheese (gaya penulisan romantis gombalan). Kadang-kadang bar-bar (kata yang ditunjukkan kepada orang yang dinilai kurang beretika atau bermoral)," ungkap Fiersa, dilansir tayangan Mata Najwa, Rabu (19/2/2020).
Baca: Chord Gitar Lagu Celengan Rindu - Fiersa Besari, Kunci Mudah dari C, Lengkap dengan Link Download
Di sela-sela postingan soal cinta dan patah hati, Fiersa Besari menyelipkan pesan kegiatan sosial atau lingkungan.
Tak hanya itu, pria yang gemar mendaki gunung tersebut juga menyelipkan pesan agar masyarakat selalu mencintai alam.
"Di antara hiruk-pikuk kita yang semakin metropolitan, rasanya nggak ada salahnya untuk kembali memperkenalkan anak muda pada kecintaan terhadap alam," papar Fiersa.
Oleh karenanya, memanfaat energi masyarakat yang sedang patah hati atau galau dan jatuh cinta merupakan posisi yang pas untuk menebarkan pesan yang positif.
Melalui sosial medianya, Fiersa menulis hal-hal yang sedang tren kemudian banyak netter yang mengunggah atau membagikan ulang.
"Tapi kan gimana caranya di antara cuitan itu ketika sedang ada fenomena, contoh kemarin waktu ada demo dan kasus panas," ujar dia.
Baca: Soundtrack Lagu OST Film Milea: Suara dari Dilan, Ada Penyanyi Hanin Dhiya hingga Fiersa Besari
Menurutnya, kegalauan yang sederhana dapat memicu untuk melihat kegalauan yang lebih besar di kehidupan juga lingkungan di sekitar.
Pelantun lagu 'Garis Waktu' tersebut berpandangan, setiap orang memiliki kegalauan masing-masing.
Fiersa Besari Manfaatkan Kegalauan
Baginya, dalam era digital, media sosial tak hanya berkutat dengan kegalauan, tapi juga dapat dijadikan tempat untuk menorehkan karya.
Fiersa tak mempermasalahkan jika melihat anak muda yang kerap menuliskan untaian puisi atau membawakan lagu galau dan cinta.