DPR Cecar Asal Limbah Radioaktif di Tangsel
Komisi VII DPR mempertanyakan asal usul limbah radioaktif yang memancarkan radiasi di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan.
Editor: Hendra Gunawan
Jazi menjawab temuan paparan radiasi oleh tim monitoring saat memeriksa kawasan tersebut melalui alat detektor. Ia mengatakan tidak tahu asal-usul radioaktif di Batan Indah. Jazi mengungkapkan selama ini BAPETEN tak memiliki kewajiban melakukan pengujian nuklir.
"Saya juga tidak tahu. Kita tidak punya kewajiban juga untuk melakukan itu. Sebetulnya karena rezim kita masih keselamatan nuklir, belum keamanan nuklir, Undang-Undang Nomor 10, tidak punya kewajiban," pungkasnya.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Anhar Riza Antariksawan menegaskan paparan radiasi yang terdapat di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan bukan karena adanya kebocoran reaktor di BATAN. Ia mengatakan reaktor beroperasi dengan aman dan tidak ada kebocoran satupun.
"Itu (paparan radiasi) tidak berasal sama sekali dari reaktor atau kebocoran atau apapun. Saat ini reaktor beroperasi dengan aman dan selamat," katanya.
Terkait kemungkinan paparan berasal dari limbah radioaktif, Anhar mengatakan BATAN menerapkan sistem yang telah sesuai standar yang diterapkan BAPETEN. Ini termasuk semua fasilitas nuklir dan bahan radioaktif yang berada di BATAN.
"Semua fasilitas nuklir dan bahan radioaktif kami yang ada di BATAN, terutama di kawasan nuklir Serpong, sudah diinspeksi secara reguler oleh BAPETEN dan IAIA secara periodik," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan BATAN bersama BAPETEN akan melalukan pembersihan di tempat yang terpapar radiasi di Perumahan Batan Indah. Ia memastikan dua lembaga ini akan membersihkan seluruh area dari paparan bahaya radiasi unsur Caesium.
"Nanti kita akan bersama-sama dengan BAPETEN melihat sampai sejauh mana area itu bisa dinyatakan oleh BAPETEN clean, tapi kita akan tetap mempercepat ini," kata dia. (Tribun Network/mam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.