Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencinta Alam Sebut Susur Sungai Saat Cuaca Ekstrem Bisa Diatasi Selama Paham Hal Ini

Seorang pencinta alam mengatakan cuaca ekstrem tak jadi masalah untuk masalah untuk melakukan susur sungai jika memahami hal-hal berikut ini.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Pencinta Alam Sebut Susur Sungai Saat Cuaca Ekstrem Bisa Diatasi Selama Paham Hal Ini
twitter/Tribun Jogja
Seorang pencinta alam mengatakan cuaca ekstrim tak jadi masalah untuk masalah untuk melakukan susur sungai jika memahami hal-hal berikut ini. 

Selain itu, sebelum melakukan susur sungai, Anjang pun menyarankan untuk mendengarkan informasi dari orang-orang yang tinggal di sekitar lokasi.

"Carilah local wisdom di situ, cari orang yang tahu medan yang akan kamu pakai kegiatan," kata Anjang.

"Local wisdom kan sebenarnya pengalaman masyarakat mengamati medan itu dan masyarakat sekitar situ yang paling mengerti," lanjutnya.

Anjang menambahkan, saat ini, berkegiatan di alam bebas sebenarnya lebih mudah karena teknologi dan informasi berkembang cepat.

"Informasi itu juga penting, toh sekarang BPBD, Basarnas, Linmas, itu informasi terbuka banget, saya merasakannya sendiri," tutur Anjang.

Menurut Anjang, berpetualang merupakan hal yang menyenangkan namun tak boleh diremehkan.

Sungai Adalah Medan Berisiko Tinggi

Berita Rekomendasi

Anjang mengatakan, sungai merupakan medan yang dinamis dan tidak dapat ditebak.

Ia pun mengakui sungai memiliki banyak potensi bahaya.

Oleh karena itu, unsur penunjang keselamatan sangat dibutuhkan saat melakukan kegiatan di sungai.

"Sebenarnya inti utama di situ adalah jangan sampai kita berkegiatan di sungai itu membuka ruang untuk datangnya potensi bahaya," kata Anjang.

"Maka dari itu, harus ada penunjangnya seperti peralatan dan informasi dari sejumlah pihak terkait," lanjutnya.

Anggota Komunitas Cikapundung menyusuri Sungai Cikapundung menggunakan perahu karet dan ban bekas dari Saung Gejebur hingga ke Teras Cikapundung sebagai pembuka acara Peringatan Hari Air Sedunia 2017, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Rabu (22/3/2017). Kegiatan yang diselenggarakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum itu, diisi dengan talk show, rampak aksi peduli sungai, dan kampanye publik bertajuk
Anggota Komunitas Cikapundung menyusuri Sungai Cikapundung menggunakan perahu karet dan ban bekas dari Saung Gejebur hingga ke Teras Cikapundung sebagai pembuka acara Peringatan Hari Air Sedunia 2017, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Rabu (22/3/2017). Kegiatan yang diselenggarakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum itu, diisi dengan talk show, rampak aksi peduli sungai, dan kampanye publik bertajuk "Peran Masyarakat untuk Lingkungan dan Sungai Lestari". (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Menurut Anjang, dalam berkegiatan di sungai, yang medannya begitu dinamis, berkoordinasi dengan pihak-pihak yang mampu memberikan informasi tentang keadaan sungai menjadi hal yang sangat penting.

Hal itu dapat untuk mengantisipasi datangnya bahanya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas