Pencinta Alam Sebut Susur Sungai Saat Cuaca Ekstrem Bisa Diatasi Selama Paham Hal Ini
Seorang pencinta alam mengatakan cuaca ekstrem tak jadi masalah untuk masalah untuk melakukan susur sungai jika memahami hal-hal berikut ini.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Kalau sekali saja kita membuka ruang kesalahan di medan yang berisiko tinggi, itu pasti hukumannya nggak ada kompromi soalnya yang menghukum alam," kata Anjang.
"Mau kaya, mau miskin, kalau kamu membuka kesalahan di medan yang jelas risikonya tinggi itu sama saja mengundang kecelakaan," sambungnya.
Baca: Datangi Korban, Mahfud MD Ucap Belasungkawa: Pemerintah Berduka Atas Tragedi Susur Sungai Sempor
"Kalau ngomongin soal informasi medan, saya kira stakeholder sekarang tentang masalah kebencanaan ataupun peringatan dini itu semestinya semua udah tahu," tambahnya.
Anjang menegaskan, kegiatan susur sungai yang dilakukan secara asal-asalan sangat berisiko mendatangkan kecelakaan.
"Sistem kegiatan di lapangan seperti apa, ini termasuk dalam informasi kesiapan, peralatan, sampai rencana turun ke medan itu mau melakukan teknik penyusuran seperti apa itu harus dipikirkan," terang Anjang.
Anjang menambahkan, berpetualang memang sangat baik untuk membentuk karakter.
"Berpetualang itu bagus, membentuk karakter masyarakat, tapi ya kalau bisa harus punya intelektualitas untuk melakukan kegiatan itu," kata Anjang.
Susur Sungai SMP Negeri 1 Turi Berujung Duka
Sebelumnya, kegiatan susur sungai yang dilaksanakan anggota pramuka SMP Negeri 1 Turi pada Jumat (21/2/2020) berujung duka.
Sebanyak 249 siswa SMP Negeri 1 Turi dikabarkan hanyut dalam kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Sleman.
Berdasarkan siaran pers terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pada Sabtu (22/2/2020) pukul 11.45 WIB, sebanyak 9 siswa dinyatakan meninggal dunia dalam kejadian ini.
Sementara, 23 siswa mengalami luka-luka, 216 siswa selamat, dan 1 siswa lainnya belum terkonfirmasi.
Diberitakan TribunJogja.com sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengungkapkan saat 249 siswa terjun ke sungai, lokasi tersebut belum diguyur hujan.
Akan tetapi, rupanya telah terjadi hujan di hulu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.