Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencinta Alam Sebut Susur Sungai Saat Cuaca Ekstrem Bisa Diatasi Selama Paham Hal Ini

Seorang pencinta alam mengatakan cuaca ekstrem tak jadi masalah untuk masalah untuk melakukan susur sungai jika memahami hal-hal berikut ini.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Pencinta Alam Sebut Susur Sungai Saat Cuaca Ekstrem Bisa Diatasi Selama Paham Hal Ini
twitter/Tribun Jogja
Seorang pencinta alam mengatakan cuaca ekstrim tak jadi masalah untuk masalah untuk melakukan susur sungai jika memahami hal-hal berikut ini. 

"Kalau sekali saja kita membuka ruang kesalahan di medan yang berisiko tinggi, itu pasti hukumannya nggak ada kompromi soalnya yang menghukum alam," kata Anjang.

"Mau kaya, mau miskin, kalau kamu membuka kesalahan di medan yang jelas risikonya tinggi itu sama saja mengundang kecelakaan," sambungnya.

Baca: Datangi Korban, Mahfud MD Ucap Belasungkawa: Pemerintah Berduka Atas Tragedi Susur Sungai Sempor

"Kalau ngomongin soal informasi medan, saya kira stakeholder sekarang tentang masalah kebencanaan ataupun peringatan dini itu semestinya semua udah tahu," tambahnya.

Anjang menegaskan, kegiatan susur sungai yang dilakukan secara asal-asalan sangat berisiko mendatangkan kecelakaan.

"Sistem kegiatan di lapangan seperti apa, ini termasuk dalam informasi kesiapan, peralatan, sampai rencana turun ke medan itu mau melakukan teknik penyusuran seperti apa itu harus dipikirkan," terang Anjang.

Anjang menambahkan, berpetualang memang sangat baik untuk membentuk karakter.

"Berpetualang itu bagus, membentuk karakter masyarakat, tapi ya kalau bisa harus punya intelektualitas untuk melakukan kegiatan itu," kata Anjang.

Berita Rekomendasi

Susur Sungai SMP Negeri 1 Turi Berujung Duka

Sebelumnya, kegiatan susur sungai yang dilaksanakan anggota pramuka SMP Negeri 1 Turi pada Jumat (21/2/2020) berujung duka.

Sebanyak 249 siswa SMP Negeri 1 Turi dikabarkan hanyut dalam kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Sleman.

Berdasarkan siaran pers terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pada Sabtu (22/2/2020) pukul 11.45 WIB, sebanyak 9 siswa dinyatakan meninggal dunia dalam kejadian ini.

Sementara, 23 siswa mengalami luka-luka, 216 siswa selamat, dan 1 siswa lainnya belum terkonfirmasi.

Tim SAR Gabungan berhasil menemukan satu korban di Dam/Bendungan Lengkong pada Sabtu (22/2/2020) pukul 10.15 WIB.
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan satu korban di Dam/Bendungan Lengkong pada Sabtu (22/2/2020) pukul 10.15 WIB. (BPBD DIY)

Diberitakan TribunJogja.com sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengungkapkan saat 249 siswa terjun ke sungai, lokasi tersebut belum diguyur hujan.

Akan tetapi, rupanya telah terjadi hujan di hulu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas