Menkes Terawan Sebut Pemerintah Tak Ingin Buru-buru Pulangkan WNI di Diamond Princess, Ini Alasannya
Menkes Terawan menyatakan Pemerintah Indonesia tidak terburu-buru terkait pemulangan WNI yang dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan Pemerintah Indonesia tidak terburu-buru terkait pemulangan warga negara Indonesia (WNI).
WNI tersebut dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess akibat virus corona.
Indonesia dalam memulangkan warga negaranya dari China tidak ingin mengikuti jejak sejumlah negara yang dinilai terburu-buru.
Sementara itu, Terawan mencontohkan negara yang sebelumnya belum terpapar virus corona tetapi sekarang positif corona.
Baca: Jelang Berlaga di Liga Champions, Barcelona Harus Menjalani Pemeriksaan Tes Virus Corona
"Contoh sekarang, negara mana yang keburu-buru ngambil, coba? Australia itu kan dari negatif jadi positif kan."
"Kita mau seperti itu?" ujar Terawan saat dijumpai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2020), dikutip Kompas.com.
"Amerika sama juga kan (dari negatif menjadi positif corona)? Masak mau ngikutin yang seperti itu?" lanjut dia.
Menurut Terawan, Indonesia sudah mengikuti kaidah-kaidah yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia dan sudah berhati-hati.
Tak hanya Pemerintah mengambil keputusan berdasarkan keinginan WNI di kapal Diamond Princess.
"Tapi, harus ada prosedur dan tata caranya. Jangan mengikuti apa yang mereka inginkan, hanya sekadar secepatnya saja."
"Kalau caranya semau sendiri, bisa membentuk episentrum (penularan virus) baru. Enggak boleh," sambung Terawan.
Baca: Ketika WNI Ingin Pulang karena Takut Terpapar Virus Corona, Menkes RI Malah Tak Ingin Buru-buru
Terawan memastikan Pemerintah Indonesia masih bernegosiasi dengan Pemerintah Jepang tentang rencana evakuasi WNI dari kapal pesiar Diamond Princess itu sendiri.
"Harus butuh negosiasi yang detail, yang baik, sehingga apa yang kita lakukan sampai kita diketawain dunia di kemudian hari," kata dia.
Pemerintah sekaligus masih memikirkan setelah mereka dipulangkan seperti apa langkah penanganan di dalam negeri.